JPNIndonesia.com JAKARTA – Kepala Desa (Kades) Saewe Gunung Sitoli Sumatra Utara, Indonesia mencatatkan namanya masuk dalam Top 10 Favorit Publik Paralegal Justice Award 2023.

Kades yang berhasil menorehkan prestasi tersebut, yakni Ferdinand Telaumbanua, SPd sebagai Kepala Desa Saewe Kecamatan Gunung Sitoli Kota Gunung Sitoli Sumatra Utara. Ferdinand merupakan satu-satunya Kades dari Sumatera Utara yang masuk Top 10 PJA.

Ditemui awak media, di sela – sela acara malam Anugerah Paralegal Justic Award 2023 (PJA) Ferdinand menyampaikan pokok pikirannya di acara ini.

“Dengan adanya acara ini artinya peran serta Kepala Desa selama ini perlu diperhitungkan. Artinya sebagai pemimpin di daerahnya sekaligus juga sebagai tokoh adat dan tokoh masyarakat, bagaimana dia membawahi dan menyesuaikan masyarakatnya dengan kearifan lokal masing-masing, “ungkap Ferdinand di acara malam Anugerah Paralegal Justice Award, Kamis, 1 Juni 2023, di Hotel Discovery, Jakarta.

Acara yang di selenggarakan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), melalui Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) ini merupakan Apresiasi Negara kepada Kepala Desa/ Lurah yang Selesaikan Sengketa Hukum di Jakarta.

Lebih lanjut, Ferdinand menjelaskan bahwa Kepala Desa selama ini banyak menyelesaikan setiap kasus bahkan tidak sampai masuk ke pengadilan.

“Kami sangat berterimakasih atas apresiasi yang di berikan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), melalui Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) ini, karena selama ini kami hanya di pandang sebelah mata saja. Jujur banyak kasus yang selama ini telah kami selesaikan di daerah kami, namun tidak ada penghargaan yang didapat,”ujar Ferdinand.

Menurut Ferdinand ini adalah sebagai satu kehormatan bagi kami untuk mendapatkan penghargaan di malam Anugerah Paralegal Justice Award, dimana sebelumnya kami telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan kepada Kepala Desa/Lurah melalui Paralegal Academy yang telah dilalui dari tanggal 29 Mei 2023 sampai dengan 31 Mei 2023.

Kami dari Sumut sangat berterimakasihlah karena kami masuk di TKP 10 PJA.

Program kedepannya kami akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, terutama pemerintah daerah khususnya pemerintah kota gunung sitoli bahwa segala permasalahan ada di desa. Karena yang namanya desa ini ada hubungan kekerabatan antara satu dan yang lain. Ada kearifan – kearifan lokal bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa melalui pemerintah atau pengadilan / kepolisian. Kecuali yang berhubungan dengan kriminal pembunuhan itu ranahnya kepolisian.

Sepanjang hal – hal seperti contohnya sengketa lahan atau permasalahan permasalahan kecil itu ditingkat desa akan kami selesaikan tidak perlu sampai ke pengadilan, dan itu akan kita laksanakan dan kuatkan kedepannya, “pungkasnya.

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *