Jpnindonesia.com JAKARTA-Paundra Hanutama – Pendiri Komunitas Mangrove Jakarta menyampaikan kehadiran dari boothnya di Pameran Gebyar Wisata Nusantara Expo Tahun 2023.

“Dipameran ini kami menghadirkan beberapa produk mangrove, diantaranya adalah Sirup Mangrove, Scraft, Sabun, Keripik, dan juga ada beberapa produk lainnya yang berhubungan dengan mangrove. Diharapkan ini bisa di perkenalkan ke publik karena mungkin tidak semua orang tau tentang apa yang kita bicarakan di lapangan tentang mangrove, “ungkap Paundra saat ditemui awak media di Agenda tahunan Gebyar Wisata Nusantara Expo (GWN Expo) In Conjunction Gebyar Travel Fair (GTF) diselenggarakan pada 8-11 Juni 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut, Paundra menjelaskan bahwa selain bermanfaat secara ekonomis mangrove juga bermanfaat buat fisik, dengan adanya tumbuhan mangrove yang banyak bisa mengurangi terjadinya gelombang tsunami, abrasi, erosi, dan semacamnya.

Disisi lain, menurut Paundra, Untuk semua produk mangrove yang berhubungan dengan makanan, dan lainnya, bahannya diambil dari buahnya.

“Untuk olahan makanan, kita ambil dari buahnya yang bahasa ilmiahnya yaitu Sonneratia caseolaris atau Pidada merah atau perepat merah. Buah Pidada di olah menjadi Sirup, Sabun mangrove, scraft dan juga makanan. Karena setiap buah itu beda-beda, yang paling manis adalah buah Pidada, sedangkan yang lain itu pahit, Buah ini juga biasanya menjadi makanan bagi Kera Ekor Panjang, “terang Paundra.

Komunitas Mangrove Jakarta adalah sebuah Komunitas yang juga
bekerjasama dengan melibatkan puluhan UMKM dalam hal Produksi Sirup, Makanan dan Sabun. Komunitas ini juga bekerjasama dengan daerah-daerah di Indonesia yang memiliki hutan mangrove, diantaranya Provinsi Bali, Aceh, Kalimantan dan Jakarta.

Menurut Paundra, untuk tas, topi, dan produk kerajinan lainnya yang ada di boothnya adalah hasil kerjasama dengan para desainer.
“Fokus kita adalah Eco friendly, jadi pembuatan semua ini benar-benar bebas polusi, tidak menggunakan bahan-bahan kimia, karena proses pembuatannya secara eco friendly, ” tuturnya.

Paundra menyebut, Komunitas mangrove terbentuk tepatnya di tanggal 20 April 2020, berkantor di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara, dimana dilatarbelakangi oleh hasil Journal dan Penelitian, bahwa hutan mangrove setiap tahun mengalami penurunan, dan Indonesia adalah merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia yaitu 23%. Disusul Brazil dan Malaysia. Bahkan Malaysia saja tidak sampai 1 juta hektare, di Indonesia itu sekitar 3,36 juta Hektare, paling tinggi dan paling banyak.

“Jadi dengan memiliki hutan mangrove terbesar ini, banyak yang bisa dimanfaatkan atau di kelola. Apalagi secara fisik lebih banyak lagi manfaatnya. Dan dibandingkan dengan tumbuhan lainnya, hutan mangrove ini bisa menghasilkan jumlah oksigen yang lebih banyak. Bahkan 100x lebih cepat dalam menyerap karbon,”ujarnya.

Mengenai produk, sendiri Karena ini dikelola secara tradisional tanpa bahan pengawet dan kimia, sehingga produk ini hanya bisa bertahan beberapa minggu saja. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, “tambah Paundra.

GWN Expo 2023 adalah pameran kedua yang diikuti oleh Komunitas Mangrove Jakarta dari yang sebelumnya mengikuti Pameran dari Dinas Pariwisata Jakarta utara untuk menanam mangrove, sedangkan untuk kegiatan talk show sudah banyak diikuti Komunitas ini.

Ketika ditanya mengenai penghargaan-penghargaan yang diterima oleh Komunitas yang didirikannya ini, Paundra menyebut, “Penghargaan yang kami terima, diantaranya yang pertama adalah masuk tiga besar dari Jakarta Tourism Award, Tahun 2021, kita terpilih sebagai The Best Komunitas oleh Indonesia Prestige Award, selain itu saya di tunjuk sebagai Pahlawan lingkungan oleh Kitabisa.com di bulan Agustus 2022, dan yang terakhir dua minggu yang lalu kita di tunjuk oleh Youth Movie yang ada di Perancis dibawah PBB untuk pembuatan film Dokumentari mengenai manfaat mangrove dan ancamannya dan itu akan tayang bulan Oktober nanti di Amerika, “beber Paundra.

Paundra menambahkan,”Untuk kegiatan penanaman pohon mangrove sendiri yaitu di daerah Eco Wisata PIK, di Pesisir Marunda, Kepulauan Seribu bekerjasama dengan DKPKP (Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian), kemudian
di Karawang, Sukabumi, serta di Kalimantan, “jelasnya.

Target dan harapan kami adalah sesuai dengan kampanye kami yaitu adalah, “One Man, One Mangrove, di Jakarta, “.
Dimana, diharapkan satu orang di Jakarta itu wajib menanam satu pohon mangrove. Sesuai data BPS jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10,64 juta jiwa pada 2022. Dari jumlah tersebut jika satu orang saja menanam satu pohon mangrove, maka kita telah berhasil menyelamatkan Deforestation yang ada di Jakarta khususnya, “pungkasnya.

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *