Jpnindonesia.com Jakarta-Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menghadiri Jambore Relawan di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Di depan relawan, Anies mengungkapkan alasannya jambore relawan digelar di daerah tersebut.

Disela-sela kegiatan Jambore Relawan Anies di Brebes-Jateng Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja memberikan Buku Entrepreneurship karyanya kepada Bacapres Bung Anies Rasyid Baswedan, PhD. Brebes, 14 Agustus 2023.

Anies Baswedan tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB dan disambut ratusan peserta Jambore Kebangsaan Relawan Anies. Dalam orasinya, Anies memberikan semangat para relawan yang telah menunggunya.

Kepada relawan, Anies Baswedan mengatakan ada semangat perubahan yang terpancar dari wajah peserta jambore. Anies mengajak relawan bekerja lebih keras setelah mengikuti jambore tersebut.

Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja (Ketua Umum DPP Relapena/Relawan Pengusaha Anies/jaket kuning tengah) mengikuti acara Jambore Relawan Anies di Padepokan Kalisoga, Brebes-Jateng. Brebes, 14-16 Agustus 2023.

Menurut Anies, semangat perubahan dimulai dari desa miskin ekstrem yang berada di kabupaten termiskin ekstrem di Jawa Tengah.

“Kita mulai semangat perubahan dari Desa Slatri yang masuk desa miskin ekstrem dan berada di kabupaten miskin ekstrem di Jawa Tengah. Ini adalah suntikan semangat yang luar biasa, bahwa masyarakat menginginkan perubahan untuk menghadirkan kondisi hidup yang lebih baik,” ujar Anies Baswedan.

Anies menyebutkan, masyarakat saat ini menginginkan kebutuhan pangan yang lebih murah, lapangan pekerjaan yang lebih mudah, kesehatan yang terjangkau untuk semua dan pendidikan hingga tuntas dan berkualitas. Menurut dia, isu-isu strategis tersebut tengah digelorakan dalam kegiatan Jambore Relawan.

“Kami menyambut baik dan ini akan menjadi gerakan yang meluas. Sesudah jambore ini mereka akan bertugas di wilayahnya masing-masing, untuk bisa menggerakkan dan mengajak semua menjadi bagian dari gerakan perubahan ini,” tambahnya.

Diketahui, Jambore Kebangsaan Relawan Anies ini diikuti 250 simpul relawan dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Padepokan Kalisoga Desa Slatri mulai 14 sampai 16 Agustus 2023.

MENDULANG BENEFIT ELEKTORAL DAN POLITIK CAWAPRES ANIES BASWEDAN

Oleh : Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja

Pada dasarnya hingga hari ini seluruh kekuatan politik masih dalam kegalauan dan ketidakpastian. Baik yang merepresentasikan kekuatan rezim maupun perubahan, hal ini dapat dimaklumi mengingat bahwa politik selalu didasari atas kepentingan siapa dan mendapatkan apa. Jambore ini perlu melahirkan keputusan bersama sebagai suatu usulan yang tidak mengikat kepada capres ABW dalam menentukan Cawapresnya. (Bisa dalam kriteria maupun langsung usulan nama).

   Curhatan Relawan 

Kekuatan relawan ada pada militansinya, jika partai politik dan politisi mendasarkan langkahnya berdasarkan kepentingannya, maka relawan digerakkan oleh ketulusan karena adanya faktor pendorong yang dalam istilah bisnis adalah (need) dan itulah yang menjadi ruh semangat perjuangan relawan. Relawan politik sebenarnya fenomena relatif baru, tetapi bukanlah sesuatu yang asing dalam panggung politik nasional. Harus diakui fenomena politik kesukarelaan (political voluntarism) ini lahir dan hadir untuk menandingi kuatnya fenomena pragmatisme politik yang saat ini telah mendarah daging dan menjadi biangkerok korupsi di Indonesia.

Hasil survei berkala Litbang Kompas merekam, citra baik partai politik rata-rata masih di bawah 50 persen. Maka tidak heran jika kemudian munculnya fenomena relawan politik sebagai bagian dari antitesa dari kuatnya partai politik mendominasi kontestasi politik. Bahkan dominasi Ketua Partai dapat mengalahkan kekuasaan seorang Presiden, inilah catatan buram dalam praktek demokrasi kita. Sayangnya …. Relawan seringkali dianggap tidak memiliki kontribusi riil, tidak punya nilai tawar, tidak dilibatkan dalam sistem pemenangan sehingga seringkali dianggap sebagai pendukung kelas dua meskipun rata-rata memiliki militansi yang melebihi orang partai.

   Membuat  peta jalan bersama Relawan Anies

Jika targetnya adalah 57 % suara nasional maka :
57 % dibutuhkan, modal ada 25 %, maka masih membutuhkan 32 % untuk mencapai kemenangan.
Sebagai suatu usulan dan dorongan agar dapat menambah anggota koalisi Partai Politik pengusung perubahan yang memiliki insentif politik dan insentif elektoral terutama untuk daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pilih alternatif yang paling realistis terlepas dari soal dia bagian dari kekuasaan atau tidak, akan tetapi kita membutuhkan insentif elektoral yang riil di dua provinsi penentu kemenangan, Mas SS punya pengalaman kerjasama politik dengan Partai di Jateng.
Kenapa harus Partai yang punya basis bukan Ormas ? karena Partai tersebut memiliki 2 benefit elektoral dan politik, sedangkan Ormas hanya mungkin mendapatkan sebagaian benefit elektoral.

Kemenangan 57% ABW dan Kampanye.

Angka Kemenangan 57 % Putaran Pertama adalah angka yang paling realistis untuk mendapatkan kemenangan, akan tetapi 57 % bukan hal yang mudah didapatkan, secara matematis Lembaga Survey bahkan ada yang menyebutkan bahwa Anies tidak akan lolos di putaran kedua, tetapi politik bukanlah matematika. Ada kekuatan lain yang mampu membuat orang menang dan kalah yaitu kekuatan Tuhan “Qulillāhumma mālikal-mulki tutil-mulka man tasyāu wa tanzi’ul-mulka mim man tasyāu wa tu'izzu man tasyāu wa tużillu man tasyā, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syaiing qadīr” Katakanlah : Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.Ali Imran Ayat 26-27).
Jawa merupakan kunci kemenangan, maka road map kemenangan harus dibuat khusus di Jawa. Sebagaimana diketahui bersama bahwa Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan basis kekuatan Merah dan Hijau. Dalam strategi perang ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, lumpuhkan kekuatan lawan jika mampu melumpuhkannya, tetapi jika tidak mampu melumpuhkan maka jadikan dia teman dalam perjuangan.

Setidaknya hingga hari ini belum ada jaminan kepastian bahwa calon yang akan dihadapi adalah Ganjar dan Prabowo, politik masih bisa berubah, bagaimana jika diujung mereka bersatu, atau saat ini mereka sedang memainkan orkestra politik. Maka jika mampu memisahkan satu saja dari kekuatan mereka mungkin dapat mengubah alur orkestra yang dimainkan.

Meskipun tidak ada calon petahana dalam Pilpres 2024 yang akan datang, tetapi dua kubu sudah terbentuk dalam masyarakat, tidak dapat dihindari lagi ini merupakan konsekwensi dari demokrasi yang dipilih. Kampanye menjadi ukuran wajah kandidat dalam hal ini adalah ABW, maka tampilan kampanye baik yang dilakukan oleh partai politik maupun relawan akan merepresentasikan sosok ABW, inilah yang harus difahami bersama. Maka dibutuhkan training khusus relawan sebagai penyambung ide, gagasan dan rekam jejak calon Presiden yang diusung.
Salam Perubahan dan Perbaikan.

Penulis : Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja (Pemerhati Sosial Politik dan Dosen Paacasarjana Uhamka Jakarta, Wakil Ketua Forum Doktor Sospol Universitas Indonesia, Direktur Heri Solehudin Center).

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *