Jpnindonesia.com, 18 April 2024 ——- Sebagai pencegahan dini terhadap terjadinya penularan Demam Berdarah (DBD) melalui nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan Kolinlamil. Dinas Kesehatan (Diskes) Kolinlamil menggelar penyuluhan tentang bahaya penyakit DBD serta cara pencegahannya yang digelar pada hari Kamis (18/4) bertempat di Awning Selatan Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan dihadiri Para Pejabat Utama dan Kasatker Kolinlamil. Penyuluhan yang digelar sebagai upaya edukasi guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman penyakit, mengingat memasuki pancaroba musim hujan ke musim panas, tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
Dihadapan para Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang hadir, Kepala Balai Pengobatan Mako Kolinlamil (KaBp) Kapten Laut (K) dr. Trisno Hendarsyah sebagai pemateri menyampaikan bahwa Gejala utama demam berdarah adalah terjadi ketika si pasien mengalami demam diatas 38 derajat yang tidak turun walaupun sudah diberi obat penurun panas dan fase demam pada DBD berbentuk seperti pelana kuda, yaitu demam tinggi, turun pada hari ke 3 atau 4 dan kemudian naik kembali. Selain demam, ada beberapa gejala lain yang dapat menyertainya, yaitu lemas, sakit kepala hebat, nyeri di bagian belakang mata, sakit otot dan sendi, hilang nafsu makan, mual dan muntah, bintik/ruam kemerahan. Pada saat fase demam turun (fase kritis), trombosit justru sedang turun drastis dan terjadi kebocoran pada pembuluh darah. Akibatnya, pasien berisiko mengalami perdarahan dan syok karena pembuluh darah kehilangan banyak cairan.
“Penanganan demam berdarah tahap awal bisa dilakukan di rumah selama tidak terdapat tanda bahaya. Namun pasien harus diawasi secara ketat. Untuk mempercepat pemulihan, pasien perlu, mencukupi kebutuhan cairan dengan minuman selain air putih, seperti susu, jus buah, cairan isotonik, atau oralit. Mengkonsumsi makanan dengan gizi lengkap dan seimbang, beristirahat yang cukup, menjaga suhu tubuh di bawah 39°C dengan menggunakan kompres hangat, mandi air hangat (tidak panas), mengatur suhu ruangan yang sejuk. Minum paracetamol jika demam naik melebihi 39 derajat C atau untuk meredakan sakit kepala dan nyeri otot yang mengganggu dan terakhir jika terjadi tanda bahaya DBD, pasien harus segera dibawa ke IGD rumah sakit” Ucap KaBp Mako Kolinlamil.
Seusai mendengar penyuluhan, seluruh personel mendapatkan bubuk abate dari Diskes, dilanjutkan dengan pembersihan di sektor Satuan Kerja masing-masing. Setiap sudut lingkungan tidak luput untuk dibersihkan, saluran air, kaca-kaca serta tempat sampah juga turut dibersihkan. Diharapkan melalui penyuluhan ini dapat menciptakan lingkungan Kolinlamil yang sehat dan bebas dari ancaman penyebaran penyakit. (Dispen Kolinlamil)