Jpnindonesia.com Jakarta- Sektor pariwisata terus bergerak terutama pariwisata yang berbasiskan konservasi alam, budaya dan kearifan lokal. Pernak pernik terkait ekosistem ekowisata tersebut hadir selama dua hari di pelataran Sarinah Kawasan Jl. Thamrin.
Dengan tajuk :” Explore Kalimantan Fair 2024″ debut kreatif yang ditawarkan pada para wisatawan domestik dan wisman ini mengambil momen sabtu dan minggu karena frekuensi visitor di kawasan pusat perbelanjaan Sarinah cukup meningkat signifikan.
Pameran Explore Kalimantan 2024 dibuka secara resmi oleh Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata yang didampingi Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat Ibu Windy Prihastari, S.STP, M.Si.
Ary S Suhandi, Founder dan Direktur Eksekutif INDECON (Indonesian Ecotourism Network)
Usai pembukaan para awak media mencoba berbincang bersama Ary S Suhandi, Founder dan Direktur Eksekutif INDECON (Indonesian Ecotourism Network). Saat ditanya bagaimana antusias para pengunjung, dia mengakui dari tadi pagi kita lihat bukan hanya pengunjung domestik tapi saya lihat para expart sudah banyak mengunjungi pameran ekowisata ini.
” Saya berharap biasanya suasana di Sarinah ini full untuk hari sabtu sore dan besok minggu pagi, Saya harapkan di car free day bisa memberi dampak juga bagi kegiatan di hari ini. Kenapa kita ambil sarinah karena Sarinah kren best up untuk middle up dan itu menjadi target kita di ekoturism ( eco tourism) karena ecotourism bukan murah kita masuk ke daerah-daerah hutan tapi eksotik, mereka yang memberi kita oksigen, mereka yang merawat budaya-budaya di Indonesia, mereka harus dikasih timbal balik,” kata Ary.
Menurutnya, yang ditampilkan di explore kalimantan ini adalah alam, dan budaya karena itu yang disukai seperti Adventure, spesialis budaya, sebenarnya ini acara indonesia ekotorism fair yang kita cover daerah Kalimantan. Jadi secara keseluruhan Indonesia ekoturism fair tapi untuk kalimantan venue dibantu dengan adanya propinsi Kalimantan Barat.
“Kita berharap bahwa masyarakat Jakarta khususnya ekspartriat indonesia yang tinggal di Jakarta mengetahui bahwa indonesia mempunyai tempat-tempat eksotik yang bisa dihubungi langsung oleh mereka ditengah kemajuan teknologi digital, cerita boleh bagus tetapi fakta sesungguhnya mereka bisa saksikan destinasi yang ditampilkan adalah yang terbaik dan berkualitas,” tambah Ary.
“Kami membina orang- orangnya kami bawa orang-orangnya jadi orang yang dibawa ke pameran ini kami pastikan yang berkualitas. Untuk itu nanti akan kami evaluasi terus menerus, kita melakukan transformasi secara bertahap karena isu learning by doing sehingga mereka menjadi naik kelas di bidang ekoturism. Karena cuma itu senjata paling kuat melestarikan pariwisata dan budaya, maka di era digital kita perlu very good on time.”
” Indecon tahun kemarin telah menggelar kegiatan yang sama sehingga daerah-daerah lain se nusantara minta diikutkan sehingga lewat diskusi yang menghadirkan 100-an lebih peserta menginspirasi kita bahwa kita perlu meningkatkan sumberdaya manusia ( SDM) terutama dibidang ekowisata ( eco tourism), sebab kalau SDM kita bagus, maka daya saing kita akan bagus khususnya dibidang pelayanan ( services) wisata, yang penting kita memenuhi satandart bagus yakni clean and clear maka peningkatan ekowisata kita terus bergerak menjadi primadona,” pungkas Ary S. Suhandi.