Jpnindonesia.com Jakarta-Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Minerba Expo 2024, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2024).

Ekspo bertajuk “Minerba Menggerakkan Indonesia” melibatkan lebih dari 60 badan usaha dan mendapat dukungan penuh dari berbagai asosiasi dan badan, termasuk Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Badan Geologi.

Ditemui di sela sela acara hari terakhir Minerba Expo 2024 Ketum PERHAPI Ir. Sudirman Widhy Hartono, MM mengatakan, PERHAPI [ Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia] salah satu asosiasi yang paling awal dimintakan bantuan oleh Minerba untuk menggelar Minerba Expo 2024, tentu Mereka perlu bantuan dari Asosiasi seperti PERHAPI dan IAGI untuk membantu.

Ketua Umum PERHAPI Ir. Sudirman Widhy Hartono

“Menurut kami event konferensi dan Expo seperti ini cukup bagus. Minerba sebagai Principle utama sangat apresiasi. Kami sangat mendukung penuh atas kegiatan Minerba Expo 2024 ini,” katanya.

Ketika ditanya tentang regulasi terkait produksi pertambangan dan masyarakat terutama lingkungan dan pemberdayaan sosial, Sudirman menjawab: Ada banyak masukan kepada kami PERHAPI bahwa regulasi- regulasi yang ada saat ini yang diterapkan oleh kementerian- kementerian yang berbeda sedikit banyak itu mengganggu dari rencana para investor untuk investasi maupun rencana operasional pertambangan.

Namun demikian, tambah Sudirman regulasi-regulasi ini wajib diterapkan. Tapi PERHAPI sendiri bisa memahami apa yang menjadi keberatan dari para investor dan pengusaha unsur pertambangan tersebut.

“Sehingga kami banyak memberi masukan kepada pemerintah dan terus berdiskusi bagaimana regulasi- regulasi yang ada ini bisa dibuat sedemikian rupa untuk benar-benar bisa membantu pengusaha agar bisa memudahkan investasi dibidang pertambangan,” imbuhnya.

Ditambahkan Sudirman, bahwa di sisi lain PERHAPI juga membantu mensosialisasikan regulasi dari pemerintah terutama tentang program pemberdayaan masyarakat atau CSR.

Sudirman memberi contoh, Misalkan tentang ekonomi masyarakat pasca tambang. Karena bagaimanapun juga yang terdampak akibat operasional pertambangan itu adalah masyarakat di wilayah sekitar pertambangan. Padahal pada saat operasional pertambangan itu sudah terhenti atau stop. Lantas bagaimana dengan ekonomi masyarakat tersebut ? Mereka karena sudah terdampak dengan adanya operasional pertambangan.

“Maka dari itu, harus ada kajian yang mendalam tentang masyarakat disekitar tambang itu dapat terus berlangsung kehidupan ekonominya pasca tambangnya di tutup. Begitu juga diminta kepada pengusaha atau perusahaan yang beroperasi itu sudah bisa mulai memikirkan tentang ekonomi masyarakat terdampak yang ada di sekitar tambang pasca penambangan,” pungkas Ir. Sudirman Widhy Hartono, MM. usai jadi narsum diskusi di arena Minerba expo 2024.

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *