JPNIndonesia.com JAKARTA-Halal bihalal akbar 1444 H bersama masyarakat Sumatera Bagian Selatan digelar oleh Tenaga Pembangunan Sriwijaya (TP Sriwijaya) di Aula Nusantara IV Gedung MPR RI Senayan Jakarta, Sabtu (20/5/23).
Kegiatan bertajuk “Peran Generasi Muda dan Kerja Sama Antar Generasi Sumbagsel dalam Membangun Daerah dan Menyongsong Indonesia Emas 2045” ini dihadiri tokoh masyarakat Sumbagsel serta sejumlah pejabat antara lain Ketua Umum TP Sriwijaya Sudirman D Hury, tokoh masyarakat Sumbagsel Hatta Rajasa, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Selain itu, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Gubernur Jambi Al Haris, Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Suganda Pandapotan serta ribuan peserta dari wilayah Sumbagsel.
Organisasi kemasyarakatan Tenaga Pembangunan Sriwijaya (TP Sriwijaya) fokus kepada kemaslahatan umat dalam kiprahnya masing-masing. Tenaga Pembangunan Sriwijaya merupakan perubahan nomenklatur dari Tentara Pelajar Sriwijaya.
Ketua Umum Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya periode 2021-2026, Dr H Sudirman Daman Hurye menurutnya, organisasi ini fokus pada kemaslahatan umat, dan sangat mendukung dunia pendidikan, kesetaraan gender, serta peka terhadap perkembangan sosial.
Dikatakan, organisasi kemasyarakatan TP Sriwijaya merupakan paguyuban yang didasari oleh ikatan batin yang murni, kekal, alamiah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam baktinya karena kita masyarakat Sumbagsel tidak hanya diikat oleh hubungan kekerabatan atas kesamaan adat dan budaya namun dimugkinkan lebih erat lagi adanya hubungan darah antara kita yang berasal dari Sumbagsel.
Dalam reuni ex-Tentara Pelajar di Palembang pada 19 Agustus 1968 dengan dihadiri beberapa tokoh Sriwijaya, maka ex-Tentara Pelajar Sumbagsel diganti menjadi Tenaga Pembangunan Sriwijaya, dimana nama tersebut sesuai dengan panggilan dan amanah zaman setelah mempertahankan kemerdekaan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI.
Ketua Panitia acara halal bihalal M Qodari mengatakan selain sebagai ajang silaturahmi masyarakat di wilayah Sumbagsel, pada momentum ini juga bertujuan untuk meneruskan estafet kepengurusan TP Sriwijaya ke generasi muda yang kelak menjadi pemimpin.
Menurut Qodari, ada harapan besar terjadi regenerasi dalam kepemimpinan di masa yang akan datang dengan melibatkan peran anak-anak muda.
“Dan, kita tahu bahwa mereka inilah yang akan menjadi pemimpin masa depan di Sumatera Bagian Selatan di Indonesia dan mudah-mudahan impian dan cita-cita mereka itu akan membuat Sumbagsel dan Indonesia menjadi lebih maju lagi,” sambungnya.
Sementara itu ditemui media di sela-sela acara, Pengusaha Properti Edi Firmansyah asli Palembang beristrikan orang Sunda domisili di Bogor mengatakan acara halal bihalal bersama masyarakat Sumbagsel yang digelar TP Sriwijaya sangat bagus untuk silaturahmi dan untuk menyatukan tidak hanya sumatera selatan tetapi untuk menyatukan Sumatera bagian selatan yang terdiri dar lima provinsi (Sumsel, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung dan Jambi).
Menurut Edi, orang Palembang sudah lintas Indonesia (NKRI) ada dimana mana. Kegiatan ini (Halal Bihalal) yang sempat tertunda karena Covid-19 tapi sekarang bisa terlaksana kembali dan momennya pas saat menjelang perubahan pemerintahan (penguasa). Mudah mudahan kedepannya masyarakat Sumatera bagian selatan dapat mempersiapkan diri dalam pembangunan Sumbagsel yang lebih baik lagi, tuturnya.
“Masyarakat Sumatera Bagian Selatan ini termasuk masyarakat yang kompak. Walaupun lima provinsi, tetapi sesungguhnya mereka memiliki kedekatan baik secara kesejarahan. Dulu kerajaan Sriwijaya membentang di lima wilayah Sumbagsel. Memiliki semangat persaudaraan dan persatuan yang cukup kuat karena kesamaan dari sejarah, bahasa dan kuliner dari setiap daerahnya, tutupnya.