JPNINDONESIA.COM SORONG -Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Papua Barat dan Papua Barat Daya (DPD PA-GMNI) Yosep Titirlolobi dalam rilisnya kepada media ini mengatakan bahwa ada dugaan Pejabat Bupati Maybrat menerima gratifikasi uang dan kendaraan dari para kontraktor.
Menurut Yosep, ada beberapa data yang kami miliki dimana Pj Bupati Kabupaten Maybrat diduga telah menerima uang untuk membiayai operasional Pj Bupati dan Keluarganya serta telah diberikan fasilitas mobil dari beberapa sumber yang menangani proyek di Kabupaten Maybrat.
Dalam waktu dekat DPD PA-GMNI Papua Barat dan Papua Barat Daya akan melaporkan Pj Bupati Maybrat kepada Kejagung Republik Indonesia di Jakarta mengingat sekarang ini bukti-bukti lagi dipersiapkan untuk diserahkan Ke Kejagung, ujar Yosep.
Ketika ditanya oleh wartawan kenapa tidak dilaporkan kepada Kejari Sorong saja menurut yosep, hal itu tidak mungkin dilakukan dikarenakan kalau dilaporkan kepada Kejari Sorong maka pejabatnya pasti aman-aman saja dan mengingat Kejari Sorong belum memiliki nyali untuk mengungkap kasus-kasus korupsi besar.
Sementara itu untuk Komisi Pemberantasan Korupsi kata Yosep, sudah ada tim yang bergerak ke KPK untuk mengambil Formulir pengisian di Gedung KPK tentang tata cara melaporkan Pejabat yang menerima Gratifikasi, ungkap Yosep.
Untuk itu Yosep mengatakan dan mengingatkan kepada Pj Bupati Maybrat untuk tidak terlalu banyak melakukan pencitraan diri, apalagi yang bersangkutan lebih suka mencitrakan diri dengan motor trail tetapi selama 11 bulan memimpin tidak ada pembangunan yang dilakukan oleh Pj Bupati Maybrat dan dirasakan oleh masyarakat, apalagi jabatan beliau Pj Bupati Maybrat tinggal satu bulan lagi jabatannya selesai.
Kabupaten Maybrat itu daerah yang diberkati oleh Tuhan dan banyak menciptakan SDM yang pintar-pintar di Tanah Papua dan di Indonesia, apa lagi mereka itu orang Maybrat diberikan talenta oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin di daerah lain di Papua bukan cuman di daerahnya sendiri oleh sebab itu seorang Pj Bupati harus menunjukkan kinerjanya di kabupaten terpintar, bukan di tunjuk Mendagri untuk lebih banyak melakukan hal-hal seremonial saja.
Rakyat Maybrat butuh seorang Pj Bupati Maybrat yang berani membuat gebrakan dalam pembangunan bukan ditugaskan sebagai Pj Bupati Maybrat untuk datang menyeberang kali, bahwa trail putar-putar kampung di mare sana, terus langsung naikkan diberita seakan-akan itu telah menjawab penderitaan rakyat.
Kalau Bupati Maybrat berani coba dia telusuri masyarakat di kampung Aifat Timur Selatan sana, dimana dia harus melewati kali kamundan yang cukup panjang dan besar, atau dia berani tidak turun ke womba atau fok tidak, atau dia bupati berani tidak turun ke kampung istri saya di wanuni atau karirif dimana dua kampung tersebut telah bergabung masuk dalam pemerintahan Maybrat dan terlepas dari Pemda Sorsel dan saya rasa dia bupati tidak berani dan takut, padahal rakyat di empat kampung tersebut juga membutuhkan uluran tangan kepala daerah,” tegas Yosep.