JPNINDONESIA.COM SORONG – Ketua Korwil Kordinator Wilayah Fron Kebangsaan Ganjar For Presiden Wilayah Maluku, Maluku Utara dan Tanah Papua Yosep Titirlolobi, S.H yang juga Direktur LBH-GERIMIS Papua Barat dan Papua Barat Daya, dalam rilisnya kepada media ini menyoroti kinerja Pj Walikota Sorong George Yarangga yang tega membiarkan setiap siswa yang ingin mengenyam pendidikan dalam mendaftar masuk di Sekolah Dasar Negeri di Kota Sorong harus orang tua murid membayar biaya sebesar dua juta lebih.
Menurut Yosep, selama ini masyarakat Kota Sorong telah dibohongi dengan janji manis seorang Pj Walikota Sorong yang dalam janjinya akan menekan biaya SPP dan Iuran Komite agar anak bangsa dalam mengenyam pendidikan di sekolah dasar (SD) tidak terkendala dalam pembiayaan tetapi fakta yang terjadi adalah setiap siswa yang masuk SD dikenakan biaya cukup fantastis.
“Inilah Kalau Pejabat Walikota Sorong yang dipilih oleh Kemendagri dan miskin pengalaman lebih mengutamakan membangun rumahnya yang mewah dari pada membuat program untuk menekan biaya pendidikan yang cukup besar dikota sorong,” ujar Yosep.
Padahal menurut Yosep, Pj Walikota Sorong dalam pemberitaan bulan Juni disalah satu media online dikota sorong telah mengatakan bahwa beliau Pj Walikota sangat paham dan merasakan bagaimana keluh kesah orang tua murid yang berpenghasilan pas-pasan dalam menghidupi banyak anaknya yang bersekolah dan beliau Pj Walikota Sorong akan berusaha untuk menekan biaya pendidikan ternyata tong kosong bunyinya.
Untuk itu dengan temuan yang kami dapat dari sekolah Dasar Negeri maka kami LBH Gerimis berpikir bahwa selama ini Pj Walikota Sorong ternyata tidak pernah merasakan penderitaan orang tua murid dalam membayar biaya pendidikan yang cukup mahal di kota Sorong, dan lebih asyik dalam mengucurkan anggaran-anggaran yang tidak jelas.
Bagaimana mungkin Pj Walikota Sorong mau mengatrol dan menekan biaya pendidikan dari sekolah-sekolah negeri mulai dari kilo Meter 18 sampai di saoka, kalau Sekolah Dasar Negeri yang hanya berjarak lima ratus meter dari Kantor Walikota saja beliau biarkan sekolah dasar negeri tersebut melakukan pungutan biaya yang gila-gilaan, kata Yosep.
Sementara itu Yosep mengatakan bahwa dirinya telah memiliki kuwitansi yang telah ditandatangani oleh panitia penerimaan siswa baru di sekolah Dasar Negeri tersebut, dengan nominal angka mencapai dua jutaan lebih untuk persatu orang siswa baru dan sangat memberatkan para orang tua murid.
Lanjut Yosep, coba dikalikan saja sekolah negeri tersebut telah menerima siswa baru sebanyak 120 siswa, kalau dikalikan dia juta saja persiswa maka sekolah Dasar Negeri tersebut telah menerima uang hampir mencapai 240 juta dan bagaimana kalau persiwa biaya masuk 2 juta lebih maka kalau dikalikan 120 siswa SD maka uang yang diterima hampir mencapai 300 juta, tegas Yosep.