Jpnindonesia.com Jakarta- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sebagai wujud komitmen tersebut, Kadin Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menggelar pameran Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF), di Jiexpo Kemayoran Jakarta, pada 3-5 Agustus 2023.
Mengusung tema “Merdeka Belanja Produk Dalam Negeri, Wujudkan Kemandirian Bangsa”, forum ini merupakan realisasi dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 kepada LKPP untuk mempercepat peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk UMKM untuk menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
ICEF 2023 akan diikuti oleh eksibitor dari pelbagai sektor, diantaranya kesehatan, fasilitas publik, pertanian, perikanan, kendaraan, telekomunikasi, alat kantor, fesyen, makanan dan minuman, teknologi, obat, arsip dokumen, serta lembaga sertifikasi. ICEF 2023 juga akan melakukan sosialisasi dan literasi terkait sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang biasanya menjadi persyaratan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain itu, pengunjung dan peserta pameran juga bisa mendapatkan informasi mengenai proyek-proyek mendatang dengan target 2023 sebesar Rp 500 triliun untuk 5 juta produk.
Gelaran ICEF 2023 juga bertujuan untuk mensosialisasikan Katalog Elektronik yang dibangun dan dikembangkan oleh LKPP, yakni aplikasi belanja daring yang bertujuan untuk menampung produk-produk lokal dan mempertemukan dengan potential buyer. Katalog Elektronik difasilitasi dengan fitur layanan informasi yang memudahkan pengecekan jadwal dan status kontrak katalog. Selain sosialisasi, ICEF 2023 juga menghadirkan workshop untuk memudahkan peserta pameran agar bisa mendaftarkan diri ke dalam Katalog Elektronik LKPP.
Sementara itu di tempat yang sama Wakil Ketua umum Bidang kewirausahaan Kadin Papua Verdy T. Medelu mengatakan penghasil utama Papua adalah sagu, coklat, kopi serta ikan tuna. Mereka (pelaku usaha) sudah siap untuk action keluar tapi terkendala dengan dana termasuk untuk ikut serta Event ICEP di Jakarta, imbuh Verdy.
Pabrikasi pengalengan ikan sudah ada di Sorong dan Biak dan sudah ada persiapan ekspor ke negara Jepang. Kadin Papua membantu sebagai jembatan bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya, beber Verdy.
Kadin Papua selalu memberi pelatihan, cara pemasaran dan membantu mempromosikan produk pelaku UMKM ke nasional dan internasional. Dalam bepergian kami selalu membawa brosur supaya pelaku UMKM Papua dapat dikenal baik nasional maupun internasional, pungkasnya.
Kita ingin pelaku UMKM Papua dapat dikenal secara nasional maupun internasional, “pungkas Verdy.