Jpnindonesia.com Jakarta-Dewan kerajinan Nasional RI, menggelar Pameran Kerajinan Nusantara, KriyaNusa 2023 bertempat di Jakarta Convention Center.

Kegiatan pameran yang bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan keragaman produk kerajinan Indonesia ini telah dibuka secara resmi oleh ibu Hj. Iriana Joko Widodo pada tanggal 13 September 2023 dan akan berlangsung hingga tanggal 17 September 2023.

Pameran KriyaNusa menjadi ikon pameran kerajinan atau seni kriya terbesar di Indonesia. Pameran industri kreatif ini melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Dekranas dari Sabang sampai Merauke.

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Papua Barat mendorong peningkatan produk industri kriya yang dijalankan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah.

Salah satu pendampingan kita lakukan adalah membuat pameran UMKM sehingga produk mereka terhubung dengan konsumen potensial, pemasok atau bahkan investor,”ujar Jemmy Orow selaku pengurus Dekranasda.

Jemmy Orow menjelaskan pada pameran kriyanusa 2023 ini yang kita pamerkan adalah Kriya berupa pameran patung, Noken/tasyang terbuat dari kulit kayu dan ada juga terbuat dari anyaman bambu dan rotan.

Salah satu daerah yang daerahnya disebut Tomang, sama fungsinya dengan token/tomang ini untuk membawa alat, jadi panutan orang papua yang jadi warisan budaya Indonesia yang sekarang sudah tercatat di UNESCO dan kemudian filosopinya sebagai alat bawa Papua tempo dulu, misal untuk bawa bahan makanan, anak bayi, dan kemudian untuk perjalanan jauh dan juga sebagai acesories tuturnya.

Kemudian ada batik dan kain, batik papua beda dengan batik2 yang lainnya, batik papua menggambarkan dari alam Papua yang luar biasa bahwa hutan di Indonesia ini jantung dari pada dunia ini itu ada di Papua.

Ada juga  salah satu acesories kepala burung Cendrawasih yang kita bawa, itu sebagai bahan kampanye bahwa bagaimana untuk melindungi Papua Indonesia dalam menjaga hutan.

Ada juga kelompok pangan, dikerjakan oleh UMKN asli orang papua yang menggunakan sumber daya yang ada di papua, misal kakao Ransiki yang memiliki cita rasa yang berbeda dari kakao dari daerah lain. Kakao ransiki sudah di export baik dari biji mentah ataupun coklat batangan yang kerjasama dengan papua barat yang penting Kakao Indonesia.

Kakao ini sudah dipasarkan ke Eropa, Swis, Prancis, Inggris, coklat batangan  dipasarkan  untuk Nasional dan ada Grand Indonesia paparnya.

Masyarakat Papua Barat menghasilkan kerajianan tangan beragam yang bisa jadi buah tangan para pelancong usai berkunjung. Kerajinan-kerajinan tersebut bukan hanya diproduksi untuk dijual, tapi juga sebgai usaha untuk melestarikan budaya Papua Barat” pungkas Jemmi Orow.

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *