Jpnindonesia.com Jakarta, 17 November 2023, – Koalisi Kaum Muda Untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim menggelar focus group Discussion (FGD) terbatas di Kemang Jakarta Selatan, Jum’at 17 November 2023, pukul 16.00 WIB. s/d Selesai.
M. Andrean Saefudin selaku Ketua Umum PP Sarekat Demokrasi Indonesi perwakilan sekaligus Koalisi Kaum Muda Untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim, menyampaikan bahwa agenda focus group Discussion (FGD) ini dalam rangka merespons beberapa isu strategi menjelang Pemilihan Umum (PEMILU) 2024 dan kekhawatiran kaum muda terhadap masa depan demokrasi kita.
Kami dari Koalisi Kaum Muda Untuk Demokrasi dan Perubahan Iklim melakukan deklarasi dan focus group Discussion (FGD) menyikapi tiga (3) isu yang pertama, soal demokrasi, perubahan iklim dan keterwakilan perempuan, karena kami berpandangan tiga hal tersebut sangat mendesak untuk kita diskusikan secara mengingat komitmen terhadap masa depan demokrasi dan juga perubahan iklim sangat penting dan perlu disuarakan terutama kaum muda yang hari ini menjadi penentu dan mendominasi pada PEMILU 2024: namun masih minim diberikan ruang dan diberdayakan secara bermakna oleh mereka para pasangan capres cawapres.”, tutur M. Andrean Saefudin.
Adapun isu ketiga tersebut adalah:
- Keprihatinan atas situasi dan kondisi politik yang seperti benang kusut, ditambah dengan maraknya protes masyarakat akan dugaan ketidaknetralan APH dan ASN menjelang pemilu
- Adanya dugaan proses intimidasi terhadap pihak-pihak yang menyuarakan kebenaran, seperti Aiman Wicaksono .
- Kami Kaum Muda Untuk Demokrasi & Perubahan Iklim akan mengawali penuh proses yang sedang berjalan, Kaum Muda akan hadir sebagai bentuk partisipasi anak muda untuk mendudukkan kebenaran secara sebenar-benarnya. Kaum muda untuk demokrasi dan Perubahan Iklim akan bersuara terhadap setiap dugaan keterlibatan dan ketidakohjektifan ASN dan APH.
Focus Group Discussion (FGD) yang dilakuan oleh kaum muda (milenial dan Gen-Z) ini dilakukan secara santai dan inklusif terutama menyikapi demokrasi belakangan ini.
“Belum lagi akhir-akhir ini kita disuguhkan narasi dan tradisi baru yang kurang sehat, yang mana kita melihat adanya laporan laporan polisi kepada Filsuf, Profesional, Aktivis dan bahkan Eks. Jurnalis ini sangat tidak sehat dialam demokrasi kita akhir akhir ini: pun harus disebut nama sebagia contoh yang terjadi adalah Bang Rocky Gerung yang hari ini dijadikan tersangka dan juga Bang Aiman Wicaksono yang di laporakan di Bareskrim Polri.
Ini benar-benar sejalan dan memperbaiki keadaan, saat ini Indonesia mengalami penyusunan dalam demokrasi berdasarkan riset yang dikeluarkan Economist.
Intelligence Unit (EIU), indeks demokrasi Indonesia mencapai skor 6,71 pada tahun 2022. Selaras dengan data tersebut, komitmen capres-cawapres juga cukup minimal terhadap perubahan iklim belum lagi komitmen partai politik yang ada tidak mendorong wakil-wakilnya baik disenayan maun pemerintahn untuk menjadikan keadilan iklim sebagai isu utama menjelang Pemilihan Umum 2024.
“Tentu kami kaum muda khawatir terhadap keadaan-keadaan tersebut sehingga kami meyatakan dalam kesempatan ini akan berpartisifasi secara bermakan dengan memilih pasangan capres cawapres yang memiliki komitmen terhadap masa depan demokrasi dan perubahan iklim, karena ini penting untuk keberlangsungan dan masa depan kita kaum muda yang memandang isu krisis iklim ini sebagai hal yang sangat penting.
Lebih lanjut, gagasan politik haruslah di masa depan isu-isu utama perubahan iklim dan keterwakilan perempuan. Partisipasi dan kontribusi bagi perkembangan demokrasi Indonesia dimulai dari kesadaran untuk memberikan pengawasan atas keberlangsungannya.”
Dan kami akan terus mengawal dan mendorong 3 isu ini secara masif bersama sama dengan kaum muda lainya dengan mengedepankan moral-etik sebagai kaum muda, serta menjelang masa kampanye dan debat kandidat capres-cawapres kami akan mengawal dan sangat berharap : untuk penyelengara, peserta dan aparat penegak hukum agak adil dan menjunjung tinggi profesionalismenya, agar supaya tercipta PEMILU 2024 yang demokratis dan berintegritas,” pungkas M Andrean Saefudin.