Jpnindonesia.com Jakarta- Penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 di Jakarta akan menjadi puncak kolaborasi para pemangku kepentingan industri hulu migas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Mengangkat tema ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional,’ forum ini bukan hanya sekadar etalase prestasi industri hulu migas, juga wadah bagi kerjasama strategis, pertukaran gagasan, pengetahuan baru dan peluang bisnis di antara para stakeholder.
Widi Santuso selaku ketua Asosiasi Profesi Pengadaan Indonesia (APPI)
Widi Santuso selaku ketua Asosiasi Profesi Pengadaan Indonesia (APPI) kepada media mengungkapkan, berharap nanti ke depan Asosiasi APPI ini bisa membantu industri Hulu Migas dalam kontek untuk mencapai program-program yang telah dihadirkan oleh pemerintah baik itu IKK MCF baik itu Hulu Migas sebagaimana kita ketahui kita punya program visi misi pemerintah untuk 2030 itu satu juta berel dan 12 minis cuf, APPI berharap bisa ikut mewujudkan cita- cita itu dengan memberikan masukan-masukan terkait dengan proses-proses agent yang baik yang efisien dan efektif dalam rangka untuk mencapai target tersebut,”terang Widi.
APPI sebenarnya belum lama, sedang merekrut anggota, semuanya anggota, kita akan konsolidasi jadi anggotanya ini kita harapkan berasal dari teman teman di lingkungan K3S, sebagai tulang punggung kegiatan operasi, disamping itu juga dari teman- teman yang penyedia barang dan jasa sebagai pelaku industri Migas dan juga dari SKK Migas sendiri,”ujarnya.
Jadi kita harapkan kolaborasi dari pelaku usaha dari regulator SKK dan Kementerian dan juga dari K3S selaku pelaksana kontraktor ini bisa menghasilkan satu pemikiran- pemikiran yang lebih baik ke depan khususnya untuk kegiatan suplai agent dari managemen, kita tau bahwa tantangan suplai agent ke depan ini, dinamika geopolitika, dinamika perubahan kepentingan ekonomi dunia dan sebagainya sehingga perlu kita ikut terus menyikapi perubahan- perubahan itu,”jelas Widi.
Sebenarnya kalau kita berbicara dampak dari kondisi geopolitik itu mulai dari perang Rusia Ukraina itu juga sangat berpengaruh terhadap lingkungan suplai agent , karena di Rusia dan Ukraina itu banyak bahan baku dari sana, sehingga dengan perang itu sehingga menyebabkan terganggu suplai agent dan juga ini dampak dari Israel dengan Palestina kita sedang amati,”ucapnya.
Harapan kami ke depan adalah terus memperbaiki mekanisme, pola, atau prosedur suplai managemen mengikuti perubahan-perubahan dinamika supplai Agent atau Geopolitik di luar, kedua terus memberi kemudahan, memberi insentif-insentif yang membuat produsen lokal itu bisa lebih berpartisipasi sehingga produk-produknya itu lebih tinggi dipake kita harapkan menjadi produksi atau produsen lokal itu menjadi raja di Indonesia,”pungkas Widi Santuso.