Jpnindonesia.com Jakarta-Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto hadir dalam acara deklarasi Aliandi Advokat Indonesia Bersatu dibawah kepemimpinan pengacara kondang Otto Hasibuan, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/1).
Hadir pula di acara tersebut, Ketua TKN Rosan Roeslani, Wakil Ketua TKN Grace Natalie, Sekjen AAI Dwiyanto Prihartono hingga Jessica Milla.
“Kami para advokat Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Advokat Indonesia dengan ini mendeklarasikan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2024-2029,” kata Otto membacakan pernyataan dukungan diikuti para hadirin.
Wakil Ketua TKN itu menyatakan pihaknya akan memilih Prabowo dan Gibran di pemilu nanti.
Kami akan memperjuangkan dan memilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2024-2029,” ujarnya.
Sementara itu DPC Peradi Kota Bekasi Gatot Rachmat Slamet SE, SH, MH mengatakan, Jadi memang kesadaran pribadi untuk hadir di Deklarasi AAIB yang dipimpin oleh Otto Hasibuan, jadi kami dari Bekasi memang kurang lebih 2 bus. Saya tegak lurus kepada Jokowi,” ujarnya.
Saya pribadi mengapa cenderung Gibran itu mewakili millenial ya, malahan saat itu umumnya ada beberapa lansia lah boleh dikatakan lansia, sudah memberikan stigma negatif, anak ingusan anak kemarin sore bisa apa, filling saya tidak, estimasi saya tidak kenapa, millenial saat ini mereka lebih pandai dari pada kita-kita orang yang sudah berumur. Jadi prediksi saya benar, jangan enteng millenial mereka lebih pandai terbukti Alhamdulilah. Mereka lebih cerdas, pandai, lebih kreatif dan terbukti pada saat Gibran debat dengan yang saya anggap lansia bisa menguasai permasalahan. Jadi memang kita sebagai orang tua, lansia cobalah sedikit jangan menganggap remeh kepada mereka, anggap anak-anak kita dech, mereka itu lebih pandai dari pada kita,” ungkapnya.
Intinya dari pembicaraan saya agar para lansia seperti saya jangan terlalu mengganggap remeh, jangan telalu mengganggap enteng terhadap para millenial. Karena itu yang akan meneruskan cita-cita menjadi Indonesia Emas tahun 2045. Kalau Gibran tidak di setting kapan lagi coba, jadi harus legowo lah. Harapan saya agar bisa melanjutkan program-program yang sudah dilaksanakan oleh Jokowi. Yang baik di lanjutkan yang kurang baik di revisi agar rakyat merasakan kesejahteraan. Kalau kita bicara dari Zaman dulu ceritanya susah terus. Sampai lagu Rhoma Irama zaman tahun berapa syairnya susah rakyat itu, kapan ada syair lagu yang isinya bagus,” pungkasnya.