Jpnindonesia.com Jakarta-Kami Trisakti & friends for AMIN, yang merupakan bagian dari rakyat Indonesia yang merdeka dan demokratis, telah mengikuti, merasakan dan menyikapi jalannya pelaksanaan pemilu khususnya pilpres yang masih berlangsung tahapan penghitungan suara perolehan masing masing paslon.
Beberapa catatan penting :
A. Sebelum pilpres dimulai ;
- Banyaknya kepala daerah yang ditunjuk oleh presiden cq mendagri sebagai “pelaksana tugas/penjabat” dengan masa jabatan lebih dari 6 bulan, dan mereka diberi kuasa mutlak bertindak selayaknya kepala daerah yang murni hasil pilkada, sehingga sangat mengganggu jalannya demokrasi karena mereka diangkat menjelang pemilu.
- BLT (bantuan langsung tunai) dan Bansos yang digelontorkan menjelang pemilu dengan jumlah lebih besar bahkan disaat puncak pandemi covid tahun 2021, dimana penyerahannya dilakukan tidak melalui kementerian sosial tapi oleh menteri dan pejabat yang terkait pemilu bahkan presiden.
- Cawe cawenya Jokowi sebagai presiden untuk mendukung Prabowo dan Gibran (anak kandungnya)
Trisakti & Friends for AMIN
B. Saat kampanye;
- Ada beberapa menteri yang ikut secara aktif dalam kampanye paslon 02.
- Penggunaan fasilitas negara atau jabatan dalam kegiatan kampanye.
- Maraknya pembatalan secara mendadak tempat atau lokasi kampanye 01 diberbagai daerah.
C. Pasca kampanye
- Maraknya pencoblosan yang melebihi kuota TPS dan untuk paslon 02.
- Maraknya pengubahan jumlah suara yang tercantum di form C1 atau form hasil, dan penggelembungan suara khususnya paslon 02.
- Maraknya pelaku quick count oleh lembaga survey yang itu itu aja dan dengan hasil yang seolah merupakan penggiringan persepsi masyarakat bahwa pemenang pilpresnya adalah paslon 02 walaupun setiap kampanye langsung tidak banyak rakyat yang mengikutinya.
- System di KPU yang sering shutdown selama input data suara dan banyaknya data yang berubah menguntungkan (menambah secara otomatis) pada capaian suara paslon 02.
- Dsb
Disamping itu, telah adanya teguran dari BAWASLU kepada KPU atas kinerjanya yang tidak profesional.
Telah lebih dari satu kali PERINGATAN DARI DKPP kepada ketua KPU dan komisioner lainnya.
Atas dasar diatas, maka kami menyatakan untuk :
- MENOLAK HASIL PENGHITUNGAN SUARA KPU.
- MINTA AGAR KPU MENDISKUALIFIKASI PASLON 02
- Menghimbau kepada rakyat Indonesia yang masih mencintai bangsa, tanah air dan budaya Indonesia dan yang masih memiliki nurani serta akal sehat untuk mendorong PEMAKZULAN PRESIDEN RI.
Analoginya ada sebuah kejuaraan motor sedang berlangsung dan belum selesai pula tetapi ada seseorang di podium sudah memegang Piala tanpa malu”( ini adalah tindakan yang sangat provokatif)aneh bukan?!
Inisiator,
Jakarta 18 Feb 2024
Ir.Adi Sempani
Drs.Toto Wahyu
Ir.Weanny Komar