Jpnindonesia.com Jakarta- Alumni SMAN I Surakarta Jawa Tengah lintas angkatan yang hadir di acara “Sarasehan Budaya Negara Bermartabat” seperti tertulis dengan tema: “Sebuah negara dapat menjadi negara besar dengan Kemampuan rakyatnya berpikir besar untuk negaranya dan dunia”.
Sarasehan yang dilanjutkan dengan “Temu Kangen Kasmaji ( Keluarga Alumni SMA Satu Surakarta ) 2024” yang diisi acara ramah tamah dan Reuni Lintas Angkatan tersebut berlangsung Sabtu (26/10/2024) di Plaza Pupuk Kaltim Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat .
Salah seorang Alumni yang sempat diajak bincang- bincang bersama awak media adalah Imam Ahmadi. Pria berusia 60 an tahun ini mengucapkan syukur Alhamdulillah dengan adanya acara sarasehan dan temu kangen seperti ini.
” Kami bersyukur atas kegiatan ini dengan harapan mudah- mudahan Sarasehan seperti ini bisa bermanfaat karena kita saling mendengar dan saling mengenal lintas angkatan sesama alumni SMAN 1 Surakarta sehingga kita saling membuka diri, kita mengerti kapasitas kita masing- masing sebagai apa baik di pemerintahan , swasta dan swa mandiri sehingga kita bisa bekerjasama siapa tahu dengan profesi kita bisa memberikan masukan dan info- info yang bermanfaat kepada alumni angkatan yang jauh dibawah kita sesuai ilmu yang kita miliki masing- masing,” kata Ahmadi.
” Kebetulan saya bekerja dibidang perminyakan lulusan teknik perminyakan ITB, bekerja sebagai konsultan pengeboran dan saya siap membantu bila ada Oil Company untuk presentasi, maklum usia saya sudah 60 tahun dan bekerja selama 30 tahun lebih dibidang Oil ( perminyakan) sejak lulus kuliah dari ITB,” tambah Imam Ahmadi.
Ketika ditanya Terkait cadangan migas Indonesia, Ahmadi mengutip pendapat Prof. Dr. Ir. Tutuka Ariadji M.Sc, PhD , Guru Besar Teknik Perminyakan ITB yang menyatakan cadanhan migas kita masih banyak. Menurut Dirjen Migas KemenESDM pada 2020- 2024 tersebut diperkirakan masih 150 tahun lagi masih ada cadangan minyak dan gas di Indonesia.
” Tetapi ini akan terus menurun atau merosot jika kita tidak melakukan eksplorasi, misalkan perusahaan besar seperti pertamina saat ini masih terus melakukan eksporasi untuk menambah cadangan , jadi kalau terjadi eksplorasi maka kita akan mendapatkan cadangan,” tambahnya.
Dia memberi contoh, Misalkan sekarang kita menghasilkan 600 ribuan barel perhari ini jika catatan kalau berhenti mengebor tapi jika kita terus melakukan pengeboran maka cadangan kita akan menambah, itu yang dilakukan perusahaan yakni dengan terus eksplorasi dan produksi guna memenuhi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia.
“Harapan kepada pemerintahan yang baru khususnya bidang enegi kita mengharapkan supaya diperbanyak kegiatan pengeboran untuk menambah cadangan minyak dan gas di Indonesia. Begitu juga para expart yang sudah pensiun dibidang perminyakan yang masih sehat terus didayagunakan untuk digunakan baik dilapangan maupun sebagai konsultan sehingga mereka tidak berhenti mengabdi untuk negeri demi memajukan bidang oil dan gas di Indonesia,” pungkasnya.