Jpnindonesia.com Jakarta-Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) meluncurkan event Electricity Connect 2024 dengan tema “Go Beyond Power Energizing The Future”. Electricity Conncect 2024 akan diselenggarakan pada tanggal 20-22 November 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Evy Haryadi mengatakan bahwa event Electricity Connect akan menjadi ajang diskusi dalam rangka mempersiapkan sektor ketenagalistrikan untuk menyambut dan beradaptasi dengan transisi energi global.
“Gerakan transisi energi global perlu diperkuat dan diterapkan oleh seluruh negara termasuk anggota ASEAN yang tercermin dari peserta pameran dan konferensi yang datang dari negara-negara ASEAN,” kata Evy Haryadi, di Jakarta 20/11/24.
Sementara itu Bob S Efendi Chief Operating Officer PT. Thorcon Power Indonesia menyampaikan, Hashim Djojohadikusumo mengatakan dalam sambutannya akan membangun tenaga listrik 100 Giga dalam 15 tahun ini cukup besar, mendekati 10 Giga pertahunnya adalah sesuatu yang 2-3 Giga pertahunnya 3 kali lipat pertahun Ini konsisten dengan pertumbuhan 8 persen,” ujarnya.
Tantangan membangun 3 kali lipat tantangannya di persulit dengan 2 hal, yang pertama kita harus membangun energi bersih yang kedua kita harus mempertahankan BPP supaya harga listriknya , affordable ,kita tidak mau membayar listtik dua ribu rupiah perKwh.
Inilah tantangan keduanya bagaimana kapasitas besar harus bersih dan harus murah, disinilah PT. Thorcon Power Indonesia memberikan kontribusi, Hasim juga mengatakan dari 100 Giga 75 persennya harus energi baru dan terbarukan, termasuk tenaga Nuklir 5 Giga,” ungkap Bob S. Efendi.
Pertama kali dalam sejarah pemerintah telah mencanangkan memasukan dalam kebijkan energi nasional dan undang undang 54 tahun 2024 memakai nuklir, bukan lagi dicanangkan tapi sekarang sudah ditegasksn langsung,” katanya.
Menurut saya ini adalah momen penting dan yang excaiting adalah masuknya nuklir ditahun ini.
Harapan saya harus ada implemantasinya dari kebijakan, ada 2 hal yang ingin saya sampaikan, pertama kebijakan energi nasional harus ditanda tangani segera karena disitulah ada nuklir, yang kedua tentunya adalah media organisasi panitia adalah komite pelaksana pembangunan Nuklir atau PLTN Itu sudah ada dimeja presiden itu juga harus ditanda tangani, yang ketiga tentunya 5 Giga itu jangan diucapkan tapi dijadikan Pepres ada 100 Giga yang 5 Giganya Nuklir, kalau bisa itu masuk program 100 hari, karena program 100 hari ini sangat penting, kalau ke 3 regulasi kebijakan nasional pepres 100 giga dan nuklir 5 giga insya Allah ini terjadi,” pungkasnya.