Jakarta-Setelah situs Organized Crime and Corruption Reporting Project (OOCRP) merilis 50 tokoh terkorup di dunia dan menempati urutan nomor 3 adalah mantan presiden ke 7 Republik Indonesia dalam rilisan tersebut.

Setelah rilisin itu ramai dibicarakan pendiri Haidar Alwi Institut dan Haidar Alwi Care, Ir. Haidar Alwi melakuakan protes keras dan membeberkan kelemahan dari organisasi ini akhirnya nama presiden ke 7 dihapus dari rilisan tersebut.

“Saya sangat berterimakasih ke teman teman dari Haidar Alwi Institut, yang telah menjaga nama baik mantan presiden kita pak Ir. Jokowidodo”. Ucap Abubakar

Salah satu tokoh aktivis pergerakan dari Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), ini dengan tegas meminta agar pak haidar alwi diberikan apresiasi tinggi setelah membongkar kedok OCCRP sebagai organisasi pesanan dan mafia kasus.

“Harus diberi apresiasi tinghi karena beliau rakyat hadi tau kalau OCCRP ini organisasi mafia kasus”. tutur abubakar

Selain itu salah satu tokoh pemuda asal sulawesi selatan berharap agar rakyat Indonesia harus berjiwa patriotis dalam menjaga nama baik mantan presidennya yang telah berbuat untuk bangsa ini.

“Pak Jokowi harus memberikan apresiasi tinggi kepada beliau Haidar Alwi beliau berjuang agar tetap menjaga nama mantan presiden RI dimata dunia harus diberi penghargaan yang tinggi beliau sangat patriotis”. Tutur Andre Budianto

Ia mengaku tidak mengenal penderi haidar akwi institut dan haidar alwi care ini, namun dari rekam jejak ia berkesimpulan bahwa Ir. Haidar Alwi ini sangat patriotis, loyal dan dermawan.

“Pak haidar ini sosok darmawan dan smart, punya integritas dan loyalitas, saya tidak kenal beliau tapi dari rekam jejak digitalnya beliau harus dihargai jiwa patriotisnya”. Ucapnya

Ditempat yang terpisah saat dikonfirmasi direktur Haidar Alwi Institut (HAI), Sandri Rumanama saat dihubungi mengatakan bahwa sejak dulu pak Haidar Alwi selalu loyal kepada presiden saat ini maupun mantan presiden dan objektif terhadap berbagai persoalan ucapnya.

“Beliau dari dulu loyal kepada negara dan pimpinan tinggi negara, baik itu presiden maupun mantan presiden”. Paparnya

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *