Jpnindonesia.com Jakarta-Kamis, 06 Maret 2025, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang saat ini, dimasa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berubah menjadi Kementerian dengan nama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) yang dipercayakan kepada Abdul Kadir Karding, menandatangani Nota Kesepahaman bersama Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Universitas Terbuka (UT), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KP3A), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), dan Badan Pusat Statistik (BPS) di kantor KP2MI, Jl. MT. Haryono, jakarta Selatan.
Ditemui oleh awak media, Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., mengungkapkan bahwa Universitas Diponegoro (UNDIP) sangat siap untuk mengembangkan skill dari para pekerja migran Indonesia.
“Kami sangat terima kasih atas inisiatif dari Pak Menteri Karding, Ini membuka peluang bagi kita, tadi juga kami sangat sepakat bahwa kalau 80 % Buruh Migran yang kita kirim ke luar negeri itu masih Buruh Lokal, dia (Abdul Kadir Karding, Menteri P2MI) menginginkan ada peningkatan untuk Buruh Migran dan UNDIP sangat siap,” Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si.
“Kita banyak calon pekerja yang sangat bagus, misalnya perawat. Perawat-perawat kita bagus dan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. Mudah-mudahan ini juga bisa menambah Pekerja Migran yang kita kirim ke luar negeri. Sekali lagi tidak hanya domestic, tapi juga orang-orang yang professional dan berpengalaman,” lanjutnya.
“Selain juga akan membuka lapangan kerja, tapi yang lebih penting lagi juga ada devisa, ada hal-hal yang lain yang saya rasa di Indonesia kesempatannya makin kecil. Dan saya rasa di luar negeri tadi kesempatannya sangat luar biasa. Disebutkan oleh Pak Menteri ada 1,7 juta misalnya, hanya bisa dipenuhi sekitar 290 ribu. Ini adalah kesempatan besar dan mudah-mudahan seperti kami di UNDIP bisa menyiapkan untuk Pekerja migran, kompetensi yang bagus, bahasa internasional bagus. Saya rasa kita
sangat siap untuk bekerjasama dengan BP2MI,” lanjutnya lagi
“Setelah ini akan dibuka Migrant Center di kampus UNDIP yang diharapkan menjadi pusat informasi, kesempatan untuk bekerja di luar negeri. Beberapa hal yang terkait dengan persyaratannya apa, kompetensinya apa, sertifikasinya apa nanti akan didiskusikan ke mahasiswa. Jadi Migrant Center di UNDIP ini menjadi yang pertama nanti dari BP2MI ( KP2MI), yang akan dibangun di sana menyediakan semua akses informasi, kemudian juga pelatihan-pelatihan yang diperlukan sebelum
bekerja ke luar negeri,” tutupnya.