Jpnindonesia.com Jakarta – Dunia perkapalan kita terus beranjak maju dari waktu ke waktu. ISAA terus mendukung kapal – kapal dan perusahaan perkapalan Indonesia memiliki daya saing dan maju. Dulu hanya ada INSA ( Indonesian Shipowner’s Association) tapi seiring dengan peningkatan kebutuhan di setiap pelabuhan, maka jika ada kapal kapal yang masuk ke pelabuhan baik dari dalam maupun luar negeri saat ini harus melapor alias kulonuwun atau menunjuk Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) sebagai Asosiasi yang menangani serta menaungi keagenan keluar masuknya kapal di sebuah pelabuhan. atau juga perusahaan kapal angkutan laut nasional ( INSA ).
Sehingga rekan- rekan INSA ( owner kapal) boleh kerja dan kamipun boleh kerja. Jadi jika ada kapal kapal asing atau kapal Indonesia masuk di setiap pelabuhan itu harus menunjuk kami sebagai bagian dari kapal dan juga perusahaan pelayaran dan kami selalu berkomunikasi dengan kapal- kapal dari luar negeri, ” jelas Ketua Umum DPP ISAA, H. Aris Hartoyo usai pembukaan pameran Indonesia Marine, Rabu (14/5/2025) di Hal B Jiexpo PRJ, Kemayoran Jakarta Pusat.
Menurutnya, Tupoksi ISAA (Indonesia Shipping Agencies Association) dalam menangani kapal yang masuk ke Indonesia meliputi monitoring dan pembinaan keagenan kapal, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi. ISAA juga berperan dalam memastikan agen kapal dapat memenuhi kebutuhan kapal dan awak kapal, termasuk penyediaan perlengkapan, perbaikan, dan koordinasi dengan pihak pelabuhan.
ISAA, mulai dari tingkat DPP hingga DPC, berusaha memonitor dan membina usaha keagenan kapal yang memiliki SIUPKK (Surat Izin Usaha Perusahaan Keagenan Kapal). Hal Ini dilakukan untuk memastikan bahwa agen kapal dapat mematuhi regulasi yang berlaku.
” Kami berjuang adanya peraturan- peraturan bagi anggota seperti perizinan di bea cukai, masalah perpajakan dan sebagainya, intinya kami berjuang adanya regulasi untuk memudahkan bagi anggota kami,” ungkapnya.
Diketahui, Organisasi yang bergerak dalam dunia keagenan kapal di Indonesia ini berdiri sudah lama dengan perjuangan panjang. Kini sudah terbentuk di semua Propinsi dengan anggota yang telah memiliki izin sekitar 1800 perusahaan dan lebih dari lima puluh persenya masuk jadi anggota ISAA.
Bedanya dengan perusahaan lain kami ini mendirikan Asosiasi dulu baru perusahaan sedangkan yang lain perusahaan dulu baru asosiasi” ungkap Owner PT Srijaya Samudera Utama (SSU) ini.
Terkait pendidikan dan latihan, tambah Aris Hartoyo, pihaknya memiliki ISAA Learning Center sebagai bentuk dukungan kami dari Indonesia Shipping Agencies Association atas kebijakan dari pemerintah, dalam hal ini teknisnya adalah Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan dalam hal kempetensi SDM dalam layanan usaha jasa terkait pelayaran, antara lain usaha keagenan kapal.
Diklat IMDG Code Angkatan ke-1 ISAA Learning Center telah dilaksanakan tiga bulan lalu. Sertifikasi dari diklat ini dapat digunakan sebagai tata cara penanganan dan pengangkutan barang berbahaya di pelabuhan.
“Jadi kalau tidak punya sertifikat itu mereka tidak diperbolehkan menangani barang berbahaya,. Diharapkan kapal Indonesia bisa lebih maju dan punya daya saing lebih bagus di skala internasional,”pungkas Aris Hartoyo.