Jpnindonesia.com Jakarta – Kedutaan Besar Uni Eropa untuk Indonesia kembali menggelar Festival Europe on Screen (EoS) 2025. Festival tahun ini menghadirkan 55 film pilihan dari 27 negara Eropa.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi menyebut film EoS 2025 lebih banyak mengangkat tema kemanusiaan. Salah satunya dengan pemutaran film perdana Circusboy, yang mengisahkan kehidupan keluarga pemain sirkus di Jerman.

“Secara singkat, perfilman Eropa lebih banyak mengangkat tentang sisi kemanusiaan. Sisi kemanusiaan yang maknanya adalah empati, simpati, dan menghargai kepada sesama manusia,” katanya dalam konferensi pers ‘Opening Ceremony Europe on Screen ke-25’, CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Sebagian besar film yang akan ditayangkan pada EoS 2025 merupakan film independen dari para sineas berbakat di Eropa. Hal ini dikarenakan, film independen memiliki kebebasan artistik dan inovasi dalam penceritaan.

Lebih dari itu, film-film yang disajikan pun memiliki nilai motivasi yang kuat untuk menciptakan keberanian dalam menghadapi ujian kehidupan. “Kita menghadirkan sebuah film untuk ditayangkan kepada penonton tentang arti besar sebuah motivasi hidup,” ucapnya.

Sementara itu, pada tahun ini, EoS 2025 menjadi festival film Eropa terbesar di Indonesia. Dan juga sebagian film yang ditayangkan dibuat oleh para sineas perempuan berbakat dari belahan negara Eropa.

Ia berharap EoS 2025 tidak hanya menjadi festival film tahunan, namun juga menjadi dialog antarbudaya melalui perfilman internasional. “Europe on Screen edisi ke-25 tidak penting, tidak hanya untuk UniEropa dan negara-negara anggotanya seperti Indonesia,” ujarnya.

Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha menyampaikan Festival Europe on Screen (EoS) 2025 memperkuat hubungan internasional pada industri perfilman. Menurutnya, festival ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memajukan budaya dan perfilman Indonesia.

“Untuk pertama kalinya dalam 79 tahun kemerdekaan, Indonesia memiliki kementerian yang secara khusus menangani budaya. Pembentukan Kementerian Budaya sebagai bukti komitmen Presiden Prabowo dalam memajukan kebudayaan nasional,” ujar Giring Ganesha dalam konferensi pers

Festival Film Eropa kali ini menghadirkan karya-karya dari sineas Eropa dan Indonesia, mencerminkan semangat kolaborasi lintas budaya. Giring juga mengapresiasi Uni Eropa, kedutaan besar, institusi budaya, dan semua pihak yang telah mendukung acara ini.

Giring menyampaikan catatan positif tentang perkembangan perfilman Indonesia. Jumlah penonton film nasional naik dari 64 juta pada 2023 menjadi 81 juta pada 2024.

“Kementerian Kebudayaan aktif membawa sineas Indonesia ke pasar dan festival film internasional, termasuk Marché du Film di Cannes. Disana, produser lokal mempromosikan proyek mereka dan menjalin kerja sama global,” ucap Giring.

Ia menyebut film horor Indonesia kini diakui dunia, bahkan banyak yang mencari Joko Anwar di Cannes. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung perfilman nasional.

Pasar film dan forum proyek dinilai sebagai peluang besar bagi sineas untuk memasarkan karya dan membangun jaringan. Giring menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus berkarya dan mengangkat kisah Indonesia ke panggung dunia.

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *