Jpnindonesia.com Jakarta – TNI AU melalui Denmatra Kopasgat dan Skuadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor kembali mengikuti pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025 di Hall A1–A3, JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Dalam pameran yang digelar dari tanggal 13-15 Agustus 2025 tersebut Tim SAR & Rescue TNI AU dari Denmatra Kopasgat dan Skuadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor menampilkan berbagai peralatan dan perlengkapan untuk operasi pencarian dan penyelamatan, baik dalam kondisi normal maupun dalam situasi perang.
“Personil yang mengawal booth yang terletak di Hall A1-A3 JIEXPO Kemayoran tersebut berasal dari 2 instansi yaitu Skudaron Udara 6 Atang Sendjaja dan pasukan Denmatra Kopasgat. Kemudian kami bekerjasama di pameran ini bersama dengan pasukan dirga dari TNI AU. Yang kita pamerkan disini adalah peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan tema kita SAR & Rescue,” ujar Lettu Pnb Ivana Patrian dari Skuadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Rabu (13/2025).
Menurut Penerbang Helikopter NAS-332 Super Puma ini, peralatan dan perlengkapan untuk operasi pencarian dan pertolongan mencakup alat transportasi seperti perahu LCR, perahu karet, dan sekoci, serta peralatan pendukung seperti pelampung, dayung, dan mesin tempel.
“Selain itu, Kopasgat juga dilengkapi dengan peralatan selam, peralatan medis, dan alat pencarian modern seperti Aquaeye. Jadi disini kami menampilkan semua barang-barang yang berhubungan dengan pencarian dan pertolongan. Kenapa pencarian dan pertolongan ? Karena saya sendiri pilotnya sendiri, bekerjasama dengan tim pasukan. Apabila terjadi problem bencana alam ataupun dari persoalan sendiri yang menyebabkan pertolongan baik dari masyarakat sipil ataupun dari tentara sendiri bahkan dari instansi lain seperti Polisi, kita bisa melaksanakan kegiatan SAR & Rescue melalui alat-alat yang kita tampilkan kecuali mungkin helikopternya. Helikopternya khan bisa kita tampilkan dalam bentuk gambar dan miniatur juga. Nah ini semua alat-alat yang digunakan baik yang kita pakai sendiri sampai alat yang di luar kita gunakan, untuk melaksanakan operasi SAR & Rescue,” jelasnya.
Menurut Ivana, jika sewaktu-waktu terjadi bencana Tim SAR & Rescue Kopasgat dan Skuadron Udara 6 Atang Sendjaja tentunya berkoordinasi dengan Satuan Udara Pencarian dan Pertolongan (Satud-PP) TNI AU harus siap melaksanakan operasi SAR & Rescue baik darat, laut dan udara.
“Kalau itu sudah berhubungan dengan teknis TNI Angkatan Udara, sudah memikirkan hal tersebut makanya kita berkoordinasi dengan pasukan, pasukan nanti yang berhubungan dengan ground
Nanti kita koordinasi dengan dari Satud -PP, Satud-PP tersebut bekerjasama dengan Badan SAR Nasional. Nah kita sendirikan di skuadron udara 6 mewadahi pilotnya dan helikopter, sekarang sudah canggih, SAR kita sudah bekerjasama dengan TNI AU namanya Satuan Udara Pencarian dan Pertolongan. Jadi SAR itu masih ada koordinasi dengan TNI AU sekarang TNI AU yang membawahi hal tersebut nama skuadronnya Satud-PP yang berada di Bogor. Untuk teknisnya sendiri sudah kita laksanakan sebagaimana sesuai dengan SOP, baik itu jika terjadi problem di darat, di laut itupun bahkan di udara sudah kita laksanakan,” paparnya.
“Harapannya masyarakat lebih tahu, lebih mengenal alat-alatnya baik yang kecil-kecil sekalipun, apa fungsinya. Jadi pada saat terjadi bencana atau kecelakaan di lingkungan masyarakat sendiri, tanpa militer mereka bisa melaksanakan rescue. Saat rescue sendiri bukan bencana atau kecelakaan tidak harus yang besar bisa yang kecil.
Contohnya lagi anak-anak mandi di sungai tenggelam namun masyarakat tahu cara penanggulangannya apabila diselamatkan, apa yang harus dilakukan setelah itu,” pungkas Ivana.
Berikut adalah beberapa peralatan SAR tempur Kopasgat secara lebih rinci:
Peralatan Evakuasi:
Perahu LCR, sekoci, perahu karet, dan alat transportasi air lainnya untuk mengevakuasi korban dari lokasi bencana atau area konflik.
Peralatan Penyelamatan:
Pelampung, dayung, tali, dan peralatan lain yang digunakan untuk membantu korban yang berada dalam air atau kondisi sulit.
Peralatan Medis:
Ambulans, tandu, peralatan medis dasar, dan obat-obatan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban.
Peralatan Pencarian:
Aquaeye dan peralatan pencarian modern lainnya untuk membantu menemukan korban yang hilang atau terperangkap.
Peralatan Komunikasi:
Radio komunikasi, alat komunikasi genggam, dan perangkat komunikasi lainnya untuk koordinasi tim SAR dan dengan pihak terkait.
Peralatan Pendukung:
Peralatan selam, alat penerangan, alat pemotong, dan peralatan lain yang dibutuhkan dalam berbagai situasi.
Alutsista:
Selain peralatan SAR, Kopasgat juga dilengkapi dengan berbagai alutsista (alat utama sistem senjata) seperti helikopter, senjata, dan kendaraan tempur untuk mendukung operasi.
Peralatan-peralatan ini digunakan dalam berbagai operasi SAR, termasuk evakuasi korban bencana alam, pencarian dan penyelamatan dalam kondisi medan yang sulit, serta dalam operasi militer selain perang (OMSP) seperti membantu masyarakat yang terkena dampak bencana.(Red)