Jpnindonesia.com Jakarta – Hari ini kamis, 19 Juni 2025, Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) memutuskan untuk membagikan dividen Tahun Buku 2024 sebesar Rp67,1 miliar atau setara Rp6 per lembar.
Seperti diketahui, pada 2024, INPP mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp337,5 miliar. Sementara total pendapatan Rp1,31 triliun, meningkat 19 persen dibandingkan 2023, yakni Rp1,10 triliun.
“Kami masih tahap pengembangan yang sangat masif sehingga dividend payout ratio kami relatif rendah,” kata Presiden Direktur INPP, Anthony P Susilo, dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (19/6).
Anthony mengakui bahwa dividen payout ratio yang rendah tersebut karena perseroan sedang membutuhkan pendanaan yang besar untuk mendukung berbagai proyek strategis bagi pengembangan bisnis di masa mendatang.
Dari laba bersih tersebut, sekitar Rp100 juta sebagai dana cadangan dan sisanya Rp270,3 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk keperluan modal kerja perseroan. “Setiap dana yang ada kami gunakan untuk pembangunan,” katanya.
Pada 2025, INPP membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 10-20 persen dari capaian 2024. Untuk mencapai target ini, INPP berharap recurring income 2025 menjadi yang tertinggi di BEI dan juga melanjutkan beberapa proyek strategis seperti penyelesaian 23 Paskal Extension di Bandung.
Selain itu juga akan diserahkan (hand over) sebagian besar unit apartemen di Antasari Place, Jakarta Selatan. Untuk memenuhi target yang ditetapkan, perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure) 2025 secara total sebesar Rp1,1 triliun.
“Kita rencanakan (capex) Rp1,1 triliun pada 2025 karena kami sedang dalam fase growing mode. Untuk capex dari bank sekitar 70 persen dan 30 persen equity,” ujarnya.