Jpnindonesia.com Gunung Tua – Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menggelar Pelatihan Kader Penggerak Bangsa (PKPB) sebagai bagian dari strategi nasional dalam membangun kader-kader partai yang ideologis. Kegiatan ini berlangsung pada 20 hingga 22 Juni 2025 di Hotel Mitra, Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara.
PKPB merupakan program kaderisasi nasional yang diprakarsai oleh Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) DPP PKB, dengan fokus memperkuat struktur partai dan ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah, khususnya di wilayah strategis seperti Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Dalam pelaksanaannya, DPP PKB bekerja sama dengan Yayasan Panata Dipantara sebagai mitra penyedia instruktur.
Marwan menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya bentuk pembinaan kader, tetapi juga penguatan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjadi fondasi ideologis PKB.

“Para kyai nantinya akan menjelaskan secara mendalam tentang landasan berpolitik Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB kepada para peserta. Kegiatan ini akan kita lanjutkan untuk gelombang kedua di daerah lain dalam dapil Sumut II,” ujar Marwan.
Sementara itu, Muhammad Dawam dari Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) DPP PKB menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting dalam sejarah kaderisasi PKB.
“Ini adalah kegiatan PKPB yang pertama. Jadwal Paluta sudah lebih dulu muncul di DPP. Di tengah kesibukan pengurus, kami tetap hadir karena ini adalah pendidikan kaderisasi angkatan pertama di LKN DPP PKB,” ungkap Dawam.
KH. Mun’im, salah satu instruktur dari Yayasan Panata Dipantara, menyampaikan rasa terharunya karena pelatihan perdana ini digelar di Sumatera Utara II, tepatnya di Paluta.
“Terima kasih diberi kesempatan datang ke daerah ini. Saya merasa seperti di rumah sendiri. Ini merupakan daerah yang paling cepat melaksanakan kaderisasi di dapil Sumut II. Saya yakin ini sudah ditakdirkan Allah menjadi tempat pertama kegiatan kaderisasi ini,” ujarnya.
Dengan semangat tersebut, PKPB DPP PKB di Paluta menjadi langkah awal yang kuat dalam membangun kader partai yang ideologis, militan, dan berakar pada nilai-nilai keislaman yang moderat.