Jpnindonesia.com Jakarta – Kebutuhan air bersih adalah jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi berbagai kegiatan sehari-hari, baik untuk keperluan domestik maupun non-domestik. Kebutuhan ini bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, aktivitas, iklim, dan jenis kegiatan. Secara umum, kebutuhan air bersih untuk keperluan rumah tangga diperkirakan sekitar 60 liter per orang per hari, sementara untuk keperluan non-domestik seperti industri dan pertanian, kebutuhannya bisa lebih besar.

Namun kenyataannya penyediaan air bersih dan pengolahan limbah masih jadi kendala dan masalah di beberapa wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan M Sakir Ariyanto yang menjabat Project-O&M Director PT Artha Envirotama dalam ajang pameran IndoWater Forum & Expo 2025, JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.

“Ada kebanyakan daerah-daerah yang kekurangan air, seperti Tanjung Pinang masih kekurangan air, jadi dimanfaatkan air laut, nah itu kita pakai sea water RO.
Kemudian ada lagi peraturan pemerintah sekarang yang memang kayak kawasan di arah Karawang sana, itu kan sudah tidak boleh ambil air dari tanah sudah lama, dari Kalimalang itu tidak boleh, akhirnya mereka memanfaatkan air limbah, diolah, nah itu diolah jadi buat untuk air minum,” ujarnya kepada awak media, Rabu (13/8/2025).

Sejak berdiri dan beroperasi lebih dari 20 tahun, M Sakir mengatakan perusahaannya mengkhususkan diri dalam air, pengolahan air limbah & limbah menjadi energi – desain, pengujian, instalasi konstruksi, dan servis di bidang pemulihan sumber daya dan pengendalian polusi.

“Yang pasti kita fokus kepada pengolahan air bersih itu yang paling penting. Tapi kalau pemerintah sebetulnya terhadap water treatment itu sudah biasa. Karena banyak pinjaman dari luar, segala macam yang mereka sudah masukkan. Nah yang jadi masalah ini sekarang adalah waste water treatment. Ya, limbah cair. Limbah cair ini di pemerintah masih dianggap sebagai cost center. Jadi mereka desain, pokoknya selesai. Kalau dengan air, air bersih itu ya mereka proses, mereka jual, dapat untung. Tapi kalau di limbah itu mereka nggak mikir, mau untung mau nggak, pokoknya mau bangun,” tuturnya.

“Jadi kalau ditanya, apa kata kuncinya? Air bersih, saya bilang. Kedua, limbah itu cost center. Jadi sekarang, cepat tanya ke pemerintah. Pemerintah lagi pusing ini sekarang. Karena cari duit dari mana? Ya pinjaman, ya hibah, segala macam.
Itu yang saya bilang tadi. Lima tahun ke depan makin susah air. Solusinya apa? Nggak ada, teknologi. Karena sumber airnya itu kan banyak,” imbuh M Sakir menambahkan.

Yang pasti kehadiran kami di pameran Indo Water Expo 2025 untuk memperkenalkan dan mendukung mitra kami baik Pemerintah Pusat dan Daerah tentunya dengan solusi dan teknologi water dan water waste treatment terbaru,” pungkas M Sakir Ariyanto.

Tentang PT Artha Envirotama

PT. Artha Envirotama, didirikan pada tahun 2002, adalah perusahaan teknik yang berfokus pada solusi air, pengolahan air limbah, dan pengubahan sampah menjadi energi.

Mereka menangani desain, pengujian, konstruksi, pemasangan, dan servis, dengan spesialisasi dalam pemulihan sumber daya dan pengendalian polusi. Perusahaan ini diakui secara nasional di Indonesia dan menawarkan teknologi modern dan terkini untuk pemurnian air dan pengolahan air limbah, menyediakan layanan komprehensif mulai dari desain hingga instalasi dan pelatihan operator.(Red)

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *