Jpnindonesia.com Jakarta- Penyelenggaraan The 11th International Indonesia Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta pada 17-19 September 2025 mendapat apresiasi dan sambutan positif dari berbagai pihak, salah satunya dari PT Ormat Geothermal Indonesia (Ormat Indonesia)
“Event The 11th IIGCE 2025 ini tentunya menjadi ajang bertemunya semua produsen maupun penyaji teknologi apapun, kita semua ketemu disini yang masing-masing mempunyai produk, solusi dan teknologi yang nantinya diharapkan bisa berkolaborasi,” ujar Presiden Direktur PT Ormat Geothermal Indonesia, Dion Murdiono kepada wartawan di pameran IIGCE 2025, JICC Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Perlu diketahui, PT Ormat Geothermal Indonesia ini merupakan bagian dari Ormat Technologies, perusahaan energi terbarukan asal Amerika Serikat. Meski di Amerika Serikat sudah beroperasi sejak 60 tahun lalu, namun ekspansi bisnis di Indonesia baru dimulai sejak 10 tahun yang lalu. Tercatat di Bursa New York Stock Exchange, Ormat mengoperasikan 1.200 Mega Watt (MW) Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) di seluruh dunia, di mana 900 MW berada di Amerika Serikat.
“Untuk pasar panas bumi dunia perusahaan kita menguasai hampir 64%, sementara di Indonesia sendiri kita masuk tiga besar perusahaan (top big three companies) penyedia energi baru terbarukan terutama panas bumi,” tutur lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1993 ini sambil tersenyum.
Adapun salah satu proyek besar PLTP Ormat di Indonesia yaitu PLTP Sarulla di Sumatera Utara. Ormat memiliki 12,75% saham di Konsorsium Sarulla, bersama dengan Medco, Itochu, Kyushu, dan Inpex.
PLTP Sarulla yang dioperasikan Sarulla Operations Ltd (SOL) ini berkapasitas 3 x 110 Mega Watt (MW), merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di dunia
“Setiap proyek panas bumi dimanapun pasti punya tantangan tersendiri, namun begitu kami akan terus mendukung kebijakan pemerintah untuk semakin meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi dalam transisi energi hijau yang berkelanjutan,” pungkas Dion Murdiono.(Red)