Jpnindonesia.com Jakarta – Hari ini, 11 September 2023 merupakan peringatan Hari Radio Nasional sekaligus perayaan HUT RRI ke-78.
Banyak sekali sejarah dibalik peringatan Hari Radio Nasional ini yang tidak bisa dipisahkan dengan sejarah Radio Republik Indonesia (RRI).
Sejarah Radio di Indonesia
Perkembangan radio di Indonesia dimulai oleh Batavia Radio Vereniging (BRV) pada tanggal 16 Juni 1925 di Jakarta (Batavia).
Radio Republik Indonesia (RRI) dibentuk kira-kira sebulan setelah radio siaran milik pemerintahan Jepang yang bernama Hoso Kyoku dihentikan, yaitu pada tanggal 19 Agustus 1945.
Berdasarkan laman resmi Komisi Penyiaran Indonesia, dengan dihentikannya siaran radio Hoso Kyoko pada 19 Agutus 1945, menjadi dasar lahirnya RRI.
Bangsa Indonesia yang baru saja merdeka dari penjajahan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Saat itu radio-radio di luar negeri mengabarkan bahwa Belanda akan kembali menguasai Indonesia.
Orang-orang yang pernah aktif di radio pada waktu kekuasaan Jepang menyadari radio merupakan alat komunikasi yang penting untuk Pemerintah Indonesia dalam memberikan informasi dan berkomunikasi dengan rakyat.
Melihat situasi tersebut, delapan delegasi Indonesia yang sebelumnya aktif di radio Jepang mengadakan pertemuan dengan pemerintah.
Pertemuan tersebut diadakan pada tanggal 11 September 1945, tepatnya Pukul 17.00 WIB di bekas Gedung Raad Van Indje Pejambon, Jakarta.
Delegasi radio yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Adang Kadarusman, Abdulrahman Saleh, Soehardi,Sudomomarto, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Harto dan Maladi.
Abdurahman Saleh yang merupakan Ketua Delegasi menyampaikan pentingnya radio sebagai alat komunikasi antara Pemerintah dengan rakyat, karena lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran.
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, yang pertama dibentuknya Persatuan Radio Repubik Indonesia yang akan meneruskan penyiaran dari delapan stasiun di Jawa.
Selanjutnya mempersembahkan RRI kepada Presiden dan Pemerintah RRI sebagai alat komunikasi dengan rakyat.
Terakhir mengimbau agar semua hubungan antara Pemerintah dan RRI disalurkan melalui Abdurahman Saleh.
Pemerintah pun menyanggupi kesimpulan tersebut dan siap membantu RRI meski berbeda pendapat dalam beberpa hal.
Kemudian pukul 00.00 delegasi dari delapan stasiun di Jawa mengadakan rapat yang dihadiri oleh wilayah Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Surakarta dan Bandung, sedangkan Malang dan Surabaya tidak mengirim perwakilan.
Pertemuan rapat tersebut menjadi sejarah didirikannya RRI dengan Abdurahman Saleh sebagai pemimpinnya.
HUT RRI ke 78
Bertepatan dengan Hari Radio Nasional tanggal 11 September 2023, RRI juga merayakan hari jadinya dengan tema “Transformasi Multiplatform Menuju Indonesia Maju”.
Dilansir dari halaman resmi RRI, tema ini menegaskan arah RRI sebagai media multiplatform berbasis radio, yang terus setia melayani publik demi memajukan Indonesia.
“Multiplatform berarti RRI harus menghadirkan beragam konten bukan hanya siaran radio. Namun RRI juga bermain di berbagai platform digital lainnya, tempat audiens berkumpul menikmati konten-konten tersebut,” ujar Hendrasmo selaku Direktur Utama LPP RRI.
Dia juga berharap RRI dapat menyajikan karya, berita akurat, hiburan berkualitas, inspiratif, dan independen.
Semoga cahaya RRI tetap bersinar dalam segenap hati bangsa Indonesia, sekali di udara, tetap di udara,” ujar Hendrasmo.
Radio yang memiliki semboyan “Sekali di Udara, Tetap di Udara” tersebut sudah 78 tahun hadir untuk Rakyat Indonesia.
HUT RRI Ke-78 digelar dalam beragam kegiatan, baik itu on air maupun off air, kemudian juga di dalam dan luar ruangan.
Beberapa kegiatannya itu antara lain pekan olahraga, penyulutan obor “Tri Prasetya”, hingga konser musik bertemakan “Kita Indonesia”.