Jpnindonesia.com Jakarta-Islam itu penuh kerahmatan, kedamaian, dan keindahan.
Muslim adalah pemeluk agama Islam yang belum tentu memiliki makna sebagaimana Islam itu sendiri.
Ada Muslim yang suka keindahan, ada pula yang suka keburukan.
Penguasapun sebagian terbesar beragama islam, namun dalam kebijakan khususnya yang terkait keislaman, mereka nyaris lebih banyak merugikan umat islam yang mayoritas.
Hampir sepuluh tahun terakhir, umat islam seringkali dibatasi/dirugikan untuk menjalankan ibadah yang sejak jaman nenek moyang tidak pernah ada gesekan dengan umat agama lain dan masyarakat sekitarnya.
Penggunaan dana tabungan haji yang dipakai oleh rejim untuk membiayai keputusannya dalam pembangunan infrastruktur yang tidak bermanfaat secara langsung kepada jamaah haji, pengumpulan dan penggunaan zakat yang dikelola oleh penguasa, pelarangan penggunaan speaker mesjid untuk adzan, pelarangan penggunaan speaker luar mesjid setiap kegiatan ibadah/pengajian/dakwah/majelis taklim dsb hingga pembunuhan karakter para ulama bahkan pembunuhan yang sesungguhnya terhadap para ustadz, da’i dan habib yang menjadi panutan umat islam.
Selama ini seluruh umat islam hanya manut menuruti keinginan penguasa, tapi sampai kapan kah. . .
Sudah sepantasnya umat islam YANG BAIK, taat hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, Rasulullah SAW dan meyakini Kitabullah, wajib menuntut kepada penguasa agar mengembalikan semua aturan aturan yang membatasi dan merugikan umat islam, kepada aturan yang benar yang sudah berlaku secara turun temurun dibumi Indonesia sebelum rejim ini lahir.
Mari umat islam yang BAIK bersama seluruh komponen rakyat yang masih mencintai republik Indonesia, untuk merebut kembali kejayaan bangsa dan negara kita dari tangan penguasa yang dzolim kepada rakyat.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman (dalam surah al Isra’ :17 ayat 81) yang terjemahannya adalah :
“Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 81)
Inisiator :
Ir.Adi Sempani
Drs.Toto Wahyu