JPNIndonesia.com JAKARTA-Bertempat di Mercure Convention Center Jakarta 9-11 Mei 2023 digelar Munas Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) XVI 2023 dengan tema “RADIO STAYS RELEVANT”
Sekretaris Umum Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) M. Rafiq saat diwawancara awak media mengatakan Musyawarah Nasional PRSSNI yang ke-16 ini adalah kegiatan rutin organisasi setiap 4 tahunnya karena masa kepengurusan itu adalah 4 tahun jadi yang ber Munas pada hari ini adalah pengurus periode 2019 – 2023. Kebetulan Ketua umumnya adalah Bapak Erick Thohir dan saya sebagai Sekretaris Umum nya, “terang M. Rafiq saat ditemui awak media di acara Pra Munas PRSSNI Ke XVI di Jakarta, Selasa (09/05/2023). Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Radio siaran Swasta Nasional (PRSSNI) ini akan digelar di Jakarta, 10 – 11 Mei 2023.
Lebih lanjut. Sambung M. Rafiq, dulu waktu Pak Erik diangkat jadi ketua umum PRSSNI di Munas XV tahun 2019, saat itu beliau belum jadi menteri dan waktu itu beliau yang diangkat secara aklamasi. karena beliau adalah satu-satunya calon Ketum saat itu. cuma dinamikanya menjadi lain pada saat beliau menjadi menteri, dimana beliau harus berbagi waktu antara tugas-tugas kenegaraan dan juga harus tetap mengurus amanat anggota yang dibebankan di pundaknya, “ujar M. Rafiq.
Menurut M. Rafiq tema yang di ambil pada Munas PRSSNI ke-XVI kali ini adalah : “Radio Stays Relevant”. Tema ini di angkat karena ditengah kemajuan teknologi media, teknologi komunikasi informasi dan juga ditengah ledakan pengguna internet saat ini yang semakin banyak. Memberi pengaruh sangat besar terhadap radio.
“Contoh yang paling sederhana kalau kita datang ke rumah saudara atau ke rumah tetangga, saat kita duduk di ruang tamunya, Apakah sekarang kita masih melihat radio?. “Kalau dulu kan di ruang tamu pasti ada radio, di ruang makan ada radio, bahkan di kamar tidur pun ada. Namun saat sekarang ini keberadaan radio di Indonesia harus jujur diakui semakin langka, bahkan kalau kita jalan di Pasar atau di mall, yang kita ketemu toko handphone. Sedangkan toko yang berjualan radio tidak ada, “ujar M.Rafiq.
M. Rafiq menyebut, benteng pertahanan terakhir radio itu adalah radio – radio yang ada di mobil, dengan jumlah penduduk kita cuma 270 juta, tapi tahukah bahwa smartphone yang terkoneksi ke internet itu itu jumlahnya 350 juta lebih.
Dengan 150 juta lebih pengguna internet aktif di Indonesia jumlahnya 200 juta lebih sehari mereka terkoneksi dengan internet 8 jam sementara tadi dipaparkan oleh panitia Munas bahwa sekarang itu lama orang mendengarkan radio makin sedikit.
“Dibanding lima tahun yang lalu sehari mereka masih mendengarkan radio sampai 2 jam lebih. sekarang tinggal 1 jam 31 menit. akhirnya supaya bisa tetap relevan, maka yang kita lakukan adalah mendorong semua anggota PRSSNI untuk hadir di smartphone. Hadir di Smartphone karena memang orang nggak bisa lagi dengerin radio lewat radio transistor yang ada di rumah karena jumlahnya semakin langka, maka harus menemui pendengar kita lewat smartphone yang jumlahnya ada 350 juta.
Hal ini bertujuan agar siaran kita bisa di dengar masyarakat secara streaming melalui Smartphone. Dimana mereka juga bisa menikmati audio – audio lain, yang mana siaran kita taruh disitu juga di situ juga sandiwara radio.
Selain itu juga ada berbagai macam konten – konten menarik, ada gambar, dan juga games. Sehingga akhirnya radio bisa didengarkan secara streaming, kontennya pun bukan hanya konten yang biasa kita dengerin kalau kita dengerin radio lagi on air tapi ada sangat banyak konten, dimana semua bisa dipilih sesuai keinginan.
Menurut M. Rafiq saat ini yang menjadi problem bukan hanya program teknologi tetapi juga program kompetensi, problem kemampuan membuat konten kreatif.
apalagi saat ini kita menghadapi generasi milenial yang tentu mempunyai pola konsumsi yang berbeda. Dan ini juga jadi perhatian.
“Mudah – mudahan dalam 5 tahun ke depan kita berhasil memindahkan pendengar dari terestrial ke streaming dan kemudian kita bisa menyuguhkan konten-konten yang berkualitas, “ujarnya.
Rencana Munas akan digelar besok tanggal 10 – 11 Mei 2023, dimana akan di hadiri oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Dengan jumlah yang hadir secara fisik sekitar 349 peserta dari total 579 anggota PRSSNI seluruh Indonesia. sedangkan yang tidak bisa hadir karena kendala dan keperluan lainnya hanya menitipkan surat mandat.
Adapun rangkaian acaranya adalah hari pertama laporan pertanggungjawaban pengurus yang lama, dilanjutkan dengan sidang yang dibagi dua, yaitu sidang komisi A dengan agenda membahas program kerja untuk 4 tahun ke depan sementara komisi B membahas perubahan AD/ART apabila diperlukan. Untuk hari kedua ditanggal 11, agendanya masih melanjutkan sesi pertama hingga pemilihan Ketua Umum.
Dibagi empat pleno :
Pleno I, Pembukaan & Pembahasan Tata Tertib.
Pleno II, Laporan Pertanggungjawaban Organisasi, Pleno III : Sidang – sidang Komisi serta Pleno IV Pemilihan Ketua Umum.
Munas ini juga akan diisi dengan sesi Diskusi, dengan Judul Transformasi Digital bersama Pembicara Jerry S. Justianto, MBA, Pengajar Dari BINUS Business School, didampingi Irfan Ramli, Ketua Dewan Pertimbangan P3I DKI Jaya
dan Eka Sugiarto, Head of Media Unilever Indonesia.
Di akhir wawancara M.Rafiq berharap industri radio bisa kembali bangkit di tengah disrupsi digital dan gerakan internet seperti sekarang hingga akhirnya seluruh anggota PRSSNI di seluruh Indonesia bisa menikmati kebangkitan industri radio, “pungkas M.Rafiq.