Jpnindonesia.com Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi mengungkapkan beberapa strategi utama PIS mendukung transisi energi yakni melalui keterlibatan PIS dalam logistik terkait energi baru dan terbarukan (EBT) serta upaya menurunkan emisi dalam aktivitas operasional PIS.

“Banyak hal yang akan kita lakukan, bukan hanya investasi. termasuk kita bisa tetap develop di bisnis masa depan, karena kami adalah bergerak di bisnis angkutan energi bertransisi. Bagaimana kita bisa development hal tersebut, “
terang Yoki kepada awak media di sela – sela acara “11 Tahun Indonesia EBTKE Conex”, di ICE BSD, Rabu (12/7/2023).

Lebih lanjut, sambung Yoki, yang kedua adalah
Apakah kita cukup puas di sektor energi, kita juga sudah mulai melihat potensi bisnis – bisnis lainnya yang masih releated dengan bisnis Shipping kita. Termasuk kontainer, terminal, dan lain-lain, “ujarnya.

Menurut Yoki, bukan sebagai suatu kepastian karena itu akan kami evaluasi, kita lihat, karena berbicara pertumbuhan, bukan hanya tumbuh di bisnis kita, tapi efisiensi tumbuh di bisnis – bisnis lain yang masih releated dengan bisnis kita.

“Terlepas dari bisnis kita ingin keluar, identitas kita itu adalah kita bagian dari Pertamina, jadi Pertamina punya strategi berkembang di Petro Chemical tentunya kami sebagai penyedia logistik provider, shipping, terminal, dan lain-lain ini juga bisa menyiapkan hal tersebut, “jelas Yoki.

Yoki mencontohkan, Bisnis Petro Chemical ditahun ini kami akan akuisisi kapal tanker, minggu depan.
Jadi akan ada kapal angkutan chemical. Oleh karena itu kita sesama group Pertamina ini berdiskusi tentang rencana kedepan seperti apa dan apa yang akan kita lakukan.

Persiapan kita sebenarnya sudah cukup matang dan tinggal di eksekusi cuma tinggal memastikan marketnya, kebetulan team kami ada yang lagi roadshow di Forum LNG 2023. Dimana pemain LNG berkumpul, dan disitu kita bertemu dengan beberapa partner bisnis kita untuk membicarakan tentang sewa menyewa kapal dan sebagainya, “ujar Yoki.

Ketika ditanya terkait rencana pembelian Kapal dan harganya, Yoki mengatakan, “Kami ingin mengatakan bahwa untuk kapal LNG itu sangat mahal, satu kapal aja kurang dari 10juta USD jadi pasti kurang dari 10.

Anak usaha BUMN Pertamina, PT Pertamina International Shipping (PIS), berencana membeli delapan kapal sepanjang 2023.

“Kalau tidak salah, kami merencanakan pembelian delapan kapal sepanjang tahun ini, sampai sekarang ini baru terealisasi lima,” ujar Yoki.

Namun, dia mengatakan, ada beberapa kapal lagi yang akan coba akuisisi tahun ini. Tetapi, Pertamina International Shipping memang harus selektif karena harga kapal di dunia memang cukup mahal.

Adapun harga kapal yang bakal diakuisisi Pertamina International Shipping itu bervariasi, yaitu US$ 7 juta (sekitar Rp 105,46 miliar) bahkan hingga US$ 50 juta (sekitar Rp 753,29 miliar).

“Jadi, memang banyak tipe. Kapal besar di atas US$ 50 juta, menengah US$ 20 juta (sekitar Rp 301,36 miliar) sampai US$ 50 juta, kapal-kapal kecil di bawah US$ 20 juta,” jelas

Yoki menyebutkan, Di tahap ini kami masih dalam persiapan karena memang kami menyiapkan bahwa PIS ini bukan teknis IPOnya saja tetapi sebagai identitas itu memang menarik dari segi investasi.

“Menurut saya upaya yang baik dari pemerintah, beberapa produksi gas kedepan dari beberapa lokasi yang bisa digarap supaya bisa dimanfaatkan untuk didalam negeri agar proses transisi energi di Indonesia terjadi dan justru itu menimbulkan peluang, dibutuhkan kapal-kapal untuk angkutan antar pulau, menengah atau kecil untuk LNG di mana sekarang mayoritas kan BBM.

Jadi untuk apapun itu karena PIS sudah berada di Domestik dan Internasional jadi tinggal bagaimana kita memanage bagian dari regulasi itu, “pungkasnya.

By MayaJPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *