Jpnindonesia.com 7 November 2023 – Para Tokoh yang terdari dari 450 peserta dari berbagai kalangan baik dari dosen, ormas, intelektual, tokoh agama, pengusaha, aktivis, advokat, karyawan swasta, dll mengadakan acara “Deklarasi Gerakan Kembali Ke UUD 1945 Asli (Hasil Pemufakatan Para Tokoh Bangsa Pada 18 Agustus 1945)” di Gedung Joeang 45 Jakarta pada hari Selasa, 7 November 2023.
Adapun agenda Deklarasi Gerakan Kembali UUD 1945 yang diprakasai oleh ; Din Syamsudin (Ketua), Edwin Sukowati, Hatta Taliwang, Gus Aam, Pontjo Sutowo, Hidayat Purnomo, Sayuti Asyathri, Sri Edi Swasono, Syamsir Siregar di hadiri juga 450 Para Tokoh lainnya seperti Sri Bintang Pamungkas, Jend Purn Kvlein Zein, dan lain-lain di awali dengan pendatangan dan deklarasi maupun ditutup dengan agenda Pressconference media.
Pontjo Sutowo sebagai Deklarator sekaligus Pengusaha terkemuka di Indonesia, seusai mengikuti acara Deklarasi bersama 450 para tokoh lainnya saat ditemui awak media online mengatakan ; “Ada kesempatan bagaimana kita kembali, orang kalau tersesat itu kembali ke titik awal maka dari itu kembali ke UUD 1945 adalah suatu langkah yang kongkret dan tepat untuk memulai kembali yang kalau istilahnya saya kembali kepada fitrah cipta negara. Saya melihat isu ini sudah melebar di masyarakat karena hari ini bukan satu-satunya kita melihat beberapa tempat, yang lain juga melakukan hal yang sama. Mudah-mudahan kalau desakan cukup besar bisa merubah nuansa didepan agar terjadi perubahan tidak mungkin ada perubahan besar yang terjadi tanpa dorongan dari bawah dan inti pokok dari semangat reformasi itu satu yaitu membatasi kekuasaan.
Reformasi ada yang baik dan yang ada yang tidak baik dimana yang baik itu justru yang membatasi, jangan yang baik itu dilanggar dan yang tidak baik diteruskan. Yang hilang hari ini adalah kedaulatan rakyat karena kedaulatan itu dikooptasi oleh segelintir orang saja hingga rakyat tidak punya hak sama sekali. Mudah-mudahan gerakan-gerakan ini berlanjut untuk melakukan perubahan.
Saya bilang bahwa saya ini pengusaha, memangnya kalau negeri ini tidak bagus pengusahanya maju itu tidak ada dan seluruh elemen masyarakat harus terlibat, apalagi hari ini pengusaha itu perannya besar. Kalau pengusaha perannya besar terus dia tidak ikut seolah tidak punya urusan bagaimana negara bisa maju. Saya mengindikasi ada indikasi kalau begini terus nanti ada kolonialisme imperialisme baru, karena kekayaan alam kita dimakan bukan oleh kita.
Kalau kita lihat sejarah Indonesia kenapa kita dijajah lama karena kekayaan kita dimanfaatkan oleh orang asing. Kalau kita tidak manfaatkan maka orang asing yang manfaatkan dan itu adalah wilayah di dunia usaha, kalau pengusahanya diam-diam saja terus orang lain yang kerja kan tidak mungkin,” tutupnya.